Jumat, 25 Agustus 2017

Sekilas Mengenal Ikhwanul Muslimin

Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Syaikh Hasan Al-Banna bersama keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi di kota Ismailliyah, Mesir pada tahun 1928. Slogan dan tujuan pergerakannya adalah  mengembalikan khilafah Islamiyah. Program dan metode  pergerakannya diringkas oleh Hasan Al-Banna dalam ucapan  dan semboya

“Allah tujuan kami, Rasul teladan kami, Al-Qur’an pedoman kami, jihad jalan kami, mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami."

Dalam perkembangannya, IM begitu cepat merambah ke hampir semua pelosok kota dan desa serta menjadi kelompok terbesar di negara tersebut dan sekitarnya. Dalam waktu singkat, IM juga menyebar di negeri Syam. Sejumlah jam’iyyah dan harakah (pergerakan) Islam bergabung dengan IM. Mereka juga mampu merekrut para kader dan tokoh sehingga organisasi ini berkembang pesat dengan basis massa mencapai puluhan ribu orang.

Dari sini, IM menyebar luas ke berbagai negeri Arab dan Islam lainnya sehingga muncul berbagai kelompok, baik dengan nama yang sama maupun memakai nama lokal. Mereka semua bergerak dari dasar yang satu dan berdiri di atas fondasi yang sama.

Seiring perjalanan waktu, IM memiliki banyak ulama, karya tulis, dan koleksi buku. Mereka bersandar pada manhaj yang spesifik, yang terus berkembang sejalan dengan waktu. Mereka juga melakukan tarbiyah (kaderisasi) dan berdakwah berdasarkan manhaj tersebut.

Seperti yang telah dibahas di awal bahwa IM adalah organisasi induk (al-jama’ah al-umm) bagi mayoritas al-harakah alushuliyyah as-siyasiyyah (gerakan fundamentalisme politik) bahkan bagi banyak kelompok jihadi di negeri-negeri Arab dan Islam. IM telah melahirkan berbagai pergerakan dengan nama lain. Berbagai organisasi kepemudaan pun mengusung pemikiran mereka dan menamakan diri dengan nama-nama lokal. Meski demikian, semua kelompok itu lahir dari jubah yang sama.  (KN)




0 komentar:

Posting Komentar