Artinya, pengendalian Isu dunia maya hampir bisa menggeser sedikit kebijakan ekonomi.
Tidak sampai disitu, saking mengerikan nya jagad perduniaan maya ini, Polisi Cyber pun di sebar di berbagai Media sosial guna menyelidiki isu apa yang sedang berkembang di jagad maya.
Belum lagi sebelumnya dikuatkan dengan keluarnya Surat Edaran dari kapolri Nomor: SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian.
Ibarat main catur, para kritikus dunia maya secara resmi diberangus !
Di lain cerita, kaum muslimin banyak berseberangan selepas aksi fenomenal 212 ini. Banyak diantara Hizbi, Ikhwani, dan salafy makin membara mengobarkan permusuhan. permasalahan yang tadi nya sudah mulai mengerucut pada saat surat Al-Maidah dilecehkan, akhirnya bertambah besar fitnah perpecahan yang melanda kaum muslimin. banyak istilah istilah yang muncul selepas aksi 212 ini. Saya tidak menyalahkan yang terjadi pada aksi 212, karena sebagaimana yang di tuliskan oleh Ust.Perdana Akhmad melalui akun Facebooknya, bahwa peran Muslim Mega-Cyber Army tidak lepas dari kesuksesan aksi tersebut.
Yang artinya, saya adalah salah satu dari sekian puluhan ribu orang yang termasuk dalam Muslim Cyber Army. Alhasil, Jika hal ini kita anggap sebuah fitnah, maka saya sudah berada di dalamnya.
Pasang Badan.
Saya menganggap hal ini merukan hal yang serius karena Media sosial benar-benar menjadi senjata bagi tiap individu. tiap orang dengan mudahnya menjadi lawyer di media sosial, pengamat politik dadakan, aktivis, Ustadz, bahkan menjadi informan, hingga intelijen-pun bisa di perankan di media sosial.
Kita perlu tau, banyak kasus-kasus kekerasan Rumah tangga dan penyiksaan anak yang menjadi viral di Media sosial kemudian pelaku kekerasan tersebut dengan mudah tertangkap. itu karena sebuah video yang di upload ke media sosial.
Artinya, media sosial bukan lagi sebuah media yang hanya sekedar untuk penyampai informasi, tetapi perannya mengarah pada suatu perubahan sosial.
Beberapa tahun lalu di negeri Arab, kita mengenal istilah Arab Spring. Adalah sebuah ujuk rasa dan gelombang protes massal yang di lakukan oleh masyarakat di negara arab seperti Tunisia, Mesir, perang saudara di Libya, pemberontakan sipil di Bahrain, Suriah, Yaman, dan ada beberapa negara Arab lagi yang merasakan dampak dari Arab Spring ini. dan perlu di ketahui, peran Media sosial lah yang menjadi salah satu pemicunya.
Ya, bisa di ibaratkan dengan kondisi negara kita ketika terjadi aksi 212 kemarin. Media sosial lah yang membantu berkomunikasinya antara satu dengan yang lain, Saling mengorganisir satu sama lain, dan memberikan Informasi kejadian ter-update di lapangan.
Kita sebagai netizen yang aktif bermedia sosial, saya rasa sudah saat nya bertindak hati-hati dalam memposting status, video, dan gambar. karena dunia maya bukan lagi tempat untuk bersenang-senang saja. Tiap postingan akan kita pertanggung jawabkan, Kita harus serius dalam bermedia sosial. karena bisa jadi, kita sedang di awasi!
Jadi, Pergunakanlah media sosial untuk hal yang bermanfaat, terutama untuk melakukan perubahan, Media Sosial adalah senjata tajam kita.
Terkhusus kita sebagai muslim, banyak sekali
Hingga terakhir Akun Pribadi saya (Edy Irwanto) yang hampir 7 tahun menjadi korban Report masal, lalu tumbang. entah siapa yang melakukannya, miris sekali.
Jika hal ini dibiarkan terus berlangsung, saya khawatir kita menjadi kontributor atas tiap perpecahan dalam tubuh kaum muslimin. Dengan bangganya kita berkata "ane telah menumbangkan 2 akun,7 akun,hingga puluhan akun".
Lantas, apa artinya persatuan kita saat geram dan marahnya hati ketika agama di nistakan ?
Atau kita sepakat saja bahwa benar Persatuan kita saat ini adalah Persatuan kebon Binatang ?
Wallahu A'lam Bishawab.
Sekian.~
0 komentar:
Posting Komentar