Tampilkan postingan dengan label Catatan harian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan harian. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 April 2018

Inilah Jalur Keilmuan Yang Aku Berpegang Padanya

Bismillah.

Saya bahagia ketika mendengar Ma'had Al-Mubarok kembali membuka program belajar bahasa arab dan baca kitab, setelah beberapa tahun vacum (mungkin).

Tahun 2016 saya pernah terdaftar sebagai santri Ma'had ini dengan segela keterbatasan saya. Karena berat nya Syubhat yang menyerang isi kepala ini, maka saya memutuskan untuk tidak mengikuti pelajaran hingga akhirnya di tahun 2018 ini kembali dibuka program nya. Alhamdulillah.

Memang, bagi yang baru baru hijrah akan sulit dalam memahami pelajaran yang di sampaikan pemateri. saya lebih merekomendasikan Halaqah Silsilah Ilmiyah dibandingkan Ma'had Al-Mubarok bagi yang baru baru belajar islam. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi hehe...

Adapun saya sendiri, selain sudah menyelesaikan dan mendapatkan Syahadah dengan predikat "Mumtaz" Belajar Tauhid di Halaqah Silsilah Ilmiyah. Saya juga Insya Allah akan meneruskan belajar di Ma'had Al-Mubarok ini. Semoga Allah mudahkan saya dalam proses menuntut Ilmu serta Allah kasih ke Istiqomahan.

Berikut kurikulum yang saya ikuti di Ma'had Al-Mubarok :

Level Pemula :

– Nahwu Dasar : al-Muyassar Jilid 1
– Shorof Dasar : Mukhtarot
– Tauhid Dasar : Syarh Tsalatsah Ushul
– Manhaj Dasar : Minhaj al-Firqah an-Najiyah

Ditambah Kajian Aqidah Wasithiyah yang di bawakan oleh Ustadz Afifi Abdul Wadud setiap hari sabtu.

Bisa cek di link berikut  http://www.al-mubarok.com/2018/04/08/program-belajar-bahasa-arab-dan-baca-kitab/
 
Berikut Syahadah yang saya dapatkan di HSI Abdullah Roy :



Inilah beberapa jalur keilmuan yang saya ikuti, selain setiap harinya ditempa dengan Ta'lim rutin di Masjid Imam Syafi'i dan Mushola Nurusuhada yang di bimbing oleh Ustadz Malik & Ustadz Hamzah. Semoga Allah menjaga Guru guru saya. Insya Allah.

Rabu, 31 Januari 2018

Membantah Buku "37 Masalah Populer" Karya H. Abdul Somad (Download PDF!)

Beberapa hari yang lalu ramai di tengah grup grup WhatsApp berseliweran link download Buku yang di tulis oleh Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi dari Ma'had Al furqon, Gresik. Buku tersebut diberi nama "Catatan terhadap 37 Masalah Populer".

Awal Tersebarnya buku dengan format pdf tersebut cukup menarik perhatian ikhwan, khusus nya yang aktif di media sosial. Saya rasa, hampir penuh beranda saya dengan postingan para ikwan yang membantu menyebarkan link tersebut. 

Buku ini memang di tunggu-tunggu kehadiran nya oleh kalangan salafy, tujuannya untuk membantah buku sebelumnya yang berjudul "37 Masalah Populer" yang tulis oleh H. Abdul somad. 
Beliau merupakan Da'i yang sekarang tenar dengan gaya ceramahnya yang nyentrik. hampir semua kalangan masyarakat kota hingga pedesaan tau nama beliau, video nya pun sudah bertebaran di Youtube. Tetapi sayang, ada beberapa Ceramah beliau dan tulisannya yang seolah olah tidak bersesuaian dengan Pemahaman para Sahabat dan ulama Salafus sholeh.

Mengutip pada Buku "Catatan terhadap 37 Masalah Populer" karya Ustadz Abu Ubaidah;

Banyak orang yang mengklaim seseorang itu ulama, cendekiawan, intelektual, pakar tafsir al-Qur’an dan Hadits, hanya melihat kepada gelar yang disandangnya begitu mentereng, aktif menulis karya tulis, sering muncul di TV, atau ceramahnya banyak dihadiri masyarakat, dan sebagainya.

Ini adalah pandangan yang salah tentang hakikat ulama, karena tidak setiap yang pandai bicara dan berpidato di atas mimbar berarti dia adalah ulama, dan tidak setiap orang yang pandai menulis kitab berarti ulama, karena ulama sejati memiliki sifat-sifat yang jarang ada pada tokoh-tokoh agama sekarang ini, terutama memiliki aqidah yang lurus sesuai dengan al-Qur’an dan hadits yang shahih serta pemahaman salaf shalih.

Begitulah masyarakat kita, mudah terbawa suasana - hiruk pikuk kemudian dengan mudah meng-Ulama kan seseorang. 

Wel, sebenarnya hal ini diluar konteks saya. yang jelas saya bersyukur masih banyak singa singa Salafy yang berpengaruh lewat pena dalam menampar kebathilan.

Saya merasa sejak tersebarnya buku dengan Format Pdf ini banyak kaum muslim yang anti terhadap dakwah "Wahabi" merasa terganggu, bahkan sebagian dari mereka kelojotan tidak karuan. Padahal Al-Imam adz Dzahabi dalam Siyar A‘lam an-Nubala’ (12:500–501) menegaskan;

“Para ulama semenjak dahulu hingga sekarang saling membantah sesama mereka, baik dalam diskusi maupun tulisan". Begitulah, Alhaq akan selalu ada di atas kebathilan. 


Mungkin tidak usah berlama lama lagi, berikut saya sertakan link download untuk buku dengan format pdf nya :

Silakan diunduh dan dibaca
Klik untuk download :
CATATAN TERHADAP 37 MASALAH POPULER karya H. Abdul Shomad


Kamis, 26 Oktober 2017

Hijrah Saya & Konflik di Suriah

Saya ingin bercerita sedikit mengenai pengalaman pribadi beberapa tahun belakangan lalu. Awalnya saya memang sudah bosan menjalani gaya hidup yang tidak teratur. maklum, seperti anak muda kebanyakan yang pola hidupnya hedonisme - liberal.

Lalu, di tengah pencarian itu saya coba membuka wawasan keagamaan. mulai memahami Islam sedikit demi sedikit. Tentu dengan cara yang salah pada awalnya.

Ketika itu saya tengah berpacaran dengan seorang gadis, dan saya mengajak dia bercita cita untuk menikah lalu membina rumah tangga Sekuler. Seperti; "Ketika memiliki anak kelak akan kami sekolahkan di sekolah katolik favorite di kota ini", atau "membeli anjing yang bagus untuk di ajak jalan jalan ketika sore". hahaha...

Setelah itu saya banyak mencari referensi dari tulisan tulisan di internet mengenai Islam, tidak banyak yang saya jumpai, kebanyakan hanya tulisan dari Tokoh Liberal semisal Ulil Abshar Abdala dan dedengkot liberal lainnya.

Hingga suatu ketika, saya mulai memprint Poster khomeini lalu saya tempel di dinding kamar sampai pernah di tegur oleh kawan dan dia bilang begini; Kamu Syiah ya ? ya tentu saya jawab tidak. Alasan saya ketika itu, Khomeini adalah Imam Besar Iran. Penggerak revolusi islam di negara Tersebut. Dan inilah bentuk hormat saya kepada dia. Begitu dulu pikir saya.

Saya sudah lupa Artikel mana yang saya baca, ada yang ngebahas mengenai konflik di Suriah. pada tulisan inilah saya mulai tertarik untuk mencari tau isu mengenai peperangan di timur tengah itu.

Sebelumnya, saya memang sedikit tau bahwa Basyar Al Asad adalah diktator yang membunuhi rakyaknya. Hingga suatu hari saya menemukan di salah satu pinggir jalan di kota sampit ada sebuah Distro yang menjual kaos/T-shirt bertemakan Mujahidin Suriah dan Pejuang-pejuang Islam lainnya. Saya senang sekali, merasa Militan kemana mana mengenakan Kaos-kaos jihad sembari mengendarai Vespa berwarna Pink yang sudah lama saya jual.

Cerita saya ini sebenarnya masih belum berakhir, tetapi secara garis besar proses saya berhijrah memang cukup unik. Mulai dengan perasaan bosannya terhadap Hedonisme-liberal, Tertarik dengan Islam tetapi tidak tahu Ajaran Islam yang murni itu seperti apa, hingga mengetahui bahwa Basyar Al assad bukan hanya sekedar diktator tetapi juga memiliki ambisi Sektarian terhadap kaum Sunni di Suriah.

Maka dari sinilah awalnya... Saya semakin tertarik mencari kebenaran, ingin mencari referensi sebanyak banyaknya mengenai Apa itu Islam Sunni, Syiah, konflik suriah, dan kenapa Basyar Al Assad menjadi diktator d Suriah?


Insya Allah Bersambung.


yang sah secara syariat yang dibaiat oleh para sahabat dan tabi’in secara umum, termasuk tokoh-tokoh sahabat seperti Abdullah bin Abbas dan Abbdullah bin Umar radhiallahu ‘anhum.

Read more https://aslibumiayu.net/10612-kenapa-syiah-membenci-yazid-bin-muawiyah-padahal-husain-tidak-menolak-baiat-kepadanya.html

Minggu, 17 September 2017

Percakapan (Syubhat Murji'ah)

Ada sepasang sahabat lama yang jarang bertemu lalu mereka berdua menceritakan sahabat lainnya seperti di bawah in :

Budi : Si fulan itu aku lihat hobi nya cuma mabuk mabukan, padahal dia sudah punya istri dan anak. Kenapa ya gak tobat seperti kita? 

Bada : husss, jgn begitu bud... Walaupun si fulan sering mabuk mabukan dan menelantarkan anak dan istrinya, tapi hati nya fulan siapa yg tau? Jgn jgn dia lebih beriman daripada kita. Ujar si bada menjelaskan. 

Sekedar tambahan bahwasanya si bada diatas sering mengikuti majelis sufi di rumahnya habib si "anu".

Soal :

*Jika merujuk kepada Prinsip-prinsip Ahlus sunnah wal jama'ah, masuk kategori apakah Akidah si bada yang sufi ini?

A. Qodariah
B. Khawarij
C. Murji'ah
D. Rafidhah

Jawaban yang tepat adalah  C. MURJI'AH.



Jumat, 08 September 2017

Surat Untuk Yazed Al Rantissi, Anak-ku

Dan demi perpanjangan tangan remah di mulutmu anakku,
Jangan izinkan aku terlelap menjagai setiap sisa pembuluh hasrat yang kumiliki hari ini...

Demi setiap huruf pada setiap fabel yang kututurkan padamu sebelum tidur, matahariku!


Rabu, 15 Dzulhijjah 1438 H a.k.a 6 September 2017, anak pertama kami lahir menghirup udara didunia yang sempit ini. Alhamdulillah.

Tidak banyak yang diharapkan dari seorang ayah kecuali ingin anaknya menjadi anak yang sholeh, dan bermanfaat bagi Agama Islam. Insya Allah.

Dengan ini kutuliskan sebuah catatan agar kelak anakku membaca dengan jiwa besarnya.

Bismillah,

Nama-mu Yazed Fawaz Al Rantissi. Sebelumnya, Fawaz adalah Jawaz karena banyak yang protes ke ayah, lalulah ku ganti menjadi Fawaz yang didalam bahasa Indonesia artinya "Kemenangan". Disini akan Ayah Syarah mengenai makna nama-mu yang aduhai ini, maka janganlah minder ketika kelak kau sudah dewasa anakku. Karena nama adalah sebuah identitas dari seseorang. dan kau seorang Muslim, maka berbanggalah dengan nama Muslim-mu.

Berikut penjelasan dari nama-mu :

Pertama :

Yazed atau Yazid (bin muawiyah) adalah nama seorang Khalifah pada masa Bani Umayyah, bisa di sebut dengan Yazid 1.

Beliau Merupakan seorang tabi'in.
Beliau adalah orang pertama yang memerangi Konstantinopel pada tahun 49 H. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pasukan pertama yang memerangi kota Kaisar adalah orang-orang yang diam­punkan (dosa-dosa) mereka.” (HR. Al-­Bukhari). 

Nama Yazid juga merupakan nama yang sangat di benci kaum Syi'ah Rafidhah. Dengan berbagai macam fitnah di lontarkan kepada Yazid 1 dalam rangka memburukkan pamornya dan pamor Bani Umayyah. Juga sebagai bahan untuk mencela sebagian shahabat.

Dan sekaligus, Yazid adalah nama seorang da'i senior di tanah air. Tepatnya nama orang tua beliau yaitu, Abdul qodir Jawas. Nama lengkap da'i tersebut adalah Syaikh Yazid bin Abdul qodir Jawas. Seorang aalim yang akhir akhir ini menjadi bahan omongan banyak orang yang tidak suka dgn cara berdakwah beliau. Banyak pula tuduhan miring yang membuat ayah sakit hati, seperti tuduhan Murji'ah.

Adapun kenapa nama Yazid bisa diplesetkan menjadi Yazed, karena menurut ayah keren aja sih, ada bagian nama ayah sendiri, Edy. lagian, Yazed dan Yazid itu artinya sama, cuman logatnya berbeda.

Kedua :

Fawaz, Artinya "kemenangan". Nama ini hanya tambahan dengan maksud Doa untuk-mu dan teruntuk Kepercayaan yang kamu yakini.

Ke tiga :

Al Rantissi.
Jika kamu kelak aktif di dunia pergerakan (Mudah-mudahan tidak), tentu akan mengenali nama yang satu ini. Beliau adalah salah satu tokoh yang ikut mendirikan organisasi politik HAMAS, yang Syahid (Insya allah).

Seorang dokter yang mengeyam pendidikan di Mesir ini dahulu nya pernah bergabung di Ikhwanul Muslimin. Kemudian kembali ke gaza lalu mulai lah aktifitas nya bersama Hamas.

Jadi, nama Yazed Fawaz Al Rantissi ini ayah gabungkan menjadi satu-bagian dengan harapan dan sekaligus doa agar hati hati kaum muslimin bersatu hingga menuju kemenangan. Dan ini juga sebagai bentuk konsistensi ayah yang selalu berada di pertengahan, antara Salafi dan Haroki.

Sekian~


Selasa, 05 September 2017

Donasi Untuk Muslim Rohingya, Kesini Saja!

Terkait konflik yang sedang berlangsung di Myanmar, saya tidak banyak ingin menuliskan sesuatu karena memang lagi sibuk dan juga istri saya tengah hamil tua, mungkin dalam hitungan jam Insya Allah akan segera melahirkan. Mohon Doa'nya,

Tetapi untuk kaum muslimin yang ingin menyisihkan sebagian rezki nya untuk disumbangkan ke Muslim Rohingya tidak perlu khawatir karena akan saya berikan Rekomendasi beberapa lembaga yang Insya Allah Amanah dalam hal ini.

Berikut Silahkan di simak :

1. Golden Future Foundation adalah wadah besar bagi ‘Koalisi Kemanusiaan Indonesia’. Menjembatani jarak dan waktu antara mereka yang ingin membantu, dengan saudaranya yang berhak dibantu. Berfokus pada isu-isu besar Islam dan dunia. Terkait dalam konflik Rohingya, saya sudah menanyakan bahwa Donasi yang kita kirimkan melalui lembaga ini akan di salurkan ke Mujahidin Rohingya langsung, hingga Pengungsi atau Masyarakat Rohingya.

Jika tertarik untuk mendonasikan sebagian rezeki ke lembaga ini bisa transfer ke Rekening :

# MANDIRI Syariah 7108142787
# BNI Syariah 0507663939
# BRI 040701000303569
# MUAMALAT 101010 7272

Atas nama Yayasan Golden Future

Konfirmasi :
WA/SMS/Telp 087835555560
SMS/Telp 081215555560

2. Rodja Tv (Rodja Peduli) adalah sebuah Saluran Tilawah Al-Quran dan Kajian Islam. Pada awalnya Rodja adalah sebuah radio yang bertempat di kota Bogor. Tetapi dengan majunya dakwah Sunnah di Nusantara, maka kelanjutannya Rodja mempunyai Saluran Televisi sendiri. Dan Rodja Peduli adalah sebuah Program sosial yang dibuat oleh Rodja tv. Jika ingin donasi melalui lembaga ini bisa di :

Bank Syariah Mandiri (cabang Cibubur)
*756 1616 005*
a.n. Yayasan Cahaya Sunnah
(Kode bank untuk transfer melalui ATM Bersama dan Prima: 451)

Mohon lebihkan angka "5" di akhir nominal transfer sebagai kode khusus infak bantuan kemanusiaan Muslimin Rohingya. _Contoh: 1.000.005_.

Informasi selengkapnya di:
021-823-3661 (telepon)
081-989-6543 (SMS/WA)

Demikian beberapa Lembaga yang saya Rekomendasikan pada kesempatan kali ini. Mungkin banyak juga lembaga lembaga lain melakukan hal serupa, jadi sesuai dengan kemauan kita ingin ber-infak melalui lembaga mana. Well, kalo saya sih 2 lembaga ini sudah cukup. Sekian~



Senin, 04 September 2017

Tiga (3) Golongan Manusia Secara Syar'i

Secara Syar'i Manusia itu di bagi menjadi 3 golongan;

1. Ulama/ahli ilmu
2. Penuntut Ilmu
3. Awam.

Awam berasal dari bahasa Arab artinya umum. Ini berasal dari buku Ustadz Abu Hafshah yang ane baca,
Disitu di jelaskan bahwa Awam secara Syar'i adalah mereka yang tidak baik agamanya.

Dan tentu disini Ilmu yang di bahas ialah Ilmu syar'i. jadi sekalipun dia bergelar doktor bahkan pejabat negara sekalipun jika tidak mengetahui Ilmu syar'i tetap berada dalam golongan "Awam". Maaf sekali lagi itu saya ambil dari bukunya Ust. Abu Hafshah ya. Hehe

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata :

"Seorang awam ahli tauhid mengalahkan 1.000 tokoh kaum kafir". 

Mengalahkan secara maknawi maupun secara fisik demikian itu karena Ahli tauhid adalah ahli Allah. Bisa cek dalilnya Qs an-Nahl ayat 43.

Sebagian ulama mengatakan ayat ini Allah hanya menyebutkan dua golongan yaitu, Ulama dan penuntut Ilmu. Dan tidak ada golongan ketiga.

Oleh karena itu, janganlah menjadi golongan yg ketiga, karena dia tidak berilmu dan tidak bertanya pada Ahli ilmu alias tidak mau mengurusi masalah agama.

Menanggapi gambar di bawah ini, termasuk yang manakah kita dalam menuntut ilmu agama?
Otodidak atau berguru ?

Alangkah baiknya kita berguru sob, datangi majelis-majelis ilmu jika tidak ada udzur.

Bukankah imam Malik pernah berkata bahwa ilmu itu di datangi, bukan mendatangi ?
Wallahu a'lam bishawab.


 
*Sponsor nya:

Jadwal Ta'lim Ahlus Sunnah Sampit
Kajian Ba'da Magrib:

1. Sabtu/ Mlm Ahad
Pemateri: Ustadz Hamzah As Sindy
Kitab: Syarah Mandzumah al Haaiyah (Tauhid)


2. Ahad/ Mlm Senin
Pemateri: Ustadz Malik Ashari
Kitab: Syarah Hisnul Muslim
*Ba'da Isya
Pemateri: Ustadz Malik Ashari
Kitab: Durusul Lughah (B. Arab)


3. Senin/ Mlm Selasa
Pemateri: Ustadz Malik Ashari
Kitab: Syarah Nawaqidul Islam (Tauhid)


4. Selasa/ Mlm Rabu
Pemateri: Ustadz Hamzah As Sindy
Kitab: Nuzhatul Muttaqin (Syarah Riyadhushsholihin/Hadits)


5. Rabu/ Mlm Kamis
Pemateri: Ustadz Malik Ashari
Kitab: Syarah Umdatul Ahkam (Fiqh)


6. Jum'at/ Mlm Sabtu
Pemateri: Ustadz Hamzah As Sindy
Kitab: -


Kajian Ummahat/Akwat:
Tiap Hari Sabtu Jam 4 Sore, di Mushalla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)

NB: Untuk Tempat, Sementara kita fokuskan di S. Parman dulu & Jadwal Sewaktu-waktu Bisa Berubah.

Info:
1. Abu Muhammad (Mang I'in)
0813 4802 0000
2. Abu Junaid (Mahfud)
0822 8154 9083

Sabtu, 02 September 2017

Tahukah Kalian Siapa Orang Yang Bangkrut Pada Hari Kiamat ?

Beberapa waktu lalu saya menuliskan sebuah status di Facebook sebagai berikut ;

TAHUKAH KALIAN SIAPA ORANG YANG BANGKRUT PADA HARI KIAMAT ?

#MUHASABAH

Sebenarnya status ini di tujukan kepada sebagian kalangan yang seringkali nge-share postingan dengan niatan Ghibah yang berujung caci maki. Saya tidak akan tuliskan siapa saja diantara mereka yang kerap posting hal yang beginian, tapi hanya saja agak bingung, untuk apa mereka lakukan ?

Baru baru ini terjadi lagi sebuah benturan di medan dakwah. ya, jika kalian aktif bersosial media maka tidak heran lagi tiap hari selalu saja ada hal yang baru di media sosial.

Sebagai contoh aksi Demonstrasi yang beberapa waktu lalu terjadi pada Masjid Imam Ahmad Bin Hanbal, di kota bogor. Masjid yang umum di ketahui bahwa pembinanya adalah seorang yang sepuh, yaitu Ustadz Yazid Bin Abdul Qodir Jawaz Hafizhahullah ini, baru saja mengalami pembekuan IMB-nya oleh pemerintah daerah setempat. Hal ini terjadi atas desakan sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam pula.

Lalu kita lewatkan berita di atas, kemudian ada lagi potongan video yang entah siapa yang pertama  kali menyebarkannya. yaitu Sebuah statemen oleh Ustadz Subhan Bawazier mengenai cara pemakaian Sorban oleh beberapa tokoh Islam yang "tidak Islami". Padahal point nya jelas, yang beliau komentari adalah Gambaran Sejarah yang dikaburkan. Seperti halnya Cut nyak Dien berjuang tanpa mengenakan Hijab.

Beberapa hal di atas hanyalah sebagai contoh  bahwa isu dunia maya makin hot. Soalnya ada beberapa orang yang memang saya kira dia ini "Hasad" sekali terhadap Dakwah Sunnah. Karena  tiap kali ada masalah terus terusan di buat viral dengan berbagai macam postingan yang menyudutkan. Saya bingung, orang ini maunya Apa ?

Dia merasa seolah olah dia tidak cacat sedikitpun, tidak juga merasa pernah melakukan kesalahan. Allahul musta'an.

Mereka yang kerap mengghibahi seorang muslim tetapi mereka merasa sudah melakukan hal yang ma'ruf adalah sebuah kebodohan. Maka dari itu penting kiranya kita mempelajari bagaimana sih bersosmed dengan cara yang syar'i ? atau setidaknya kita belajar menahan tangan yang mewakili lisan kita ini di media sosial.

Komentar kita, Postingan kita semuanya akan di pertanggung jawabkan di akhirat kelak. Karena bisa jadi, akibat itu semua kita menjadi orang yang "Muflis", yaitu Orang yang bangkrut di akhirat. Orang yang Pada hari kiamat datang dengan membawa pahala Sholat, pahala Puasa, pahala Infaq, Zakat dan Shodaqoh, dan pahala ibadah ibadah lainnya. Tetapi dia berdosa mencela orang, mengghibahi orang, menyakiti orang, makan uang orang, kemudian pahala nya di ambil oleh orang yang di Dzolimi nya tadi, habis tanpa tersisa.

Simak baik baik sebuah Video Kajian oleh Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc yang berjudul - Adab dan Hukum Media Sosial, pada link di bawah ini :

https://www.youtube.com/watch?v=Ls1S49iLvjE

Mudah-mudahan kita terindar dari hal tersebut (Muflis). Aamiin.




Sabtu, 12 Agustus 2017

Free Thinker

Banyak yg ketakutan ketika mendengar istilah ini. Bagaimana tidak, istilah yang dinisbat kan kepada pemikir bebas di Eropa ini menjangkiti tubuh muslimin di dunia permaya'an sehingga mengkhawatirkan beberapa kelompok.

Tahun 2010 ketika saya kali pertama mengkhatam kan novel fenomenal Achdiat k. Mihardja, yaitu Atheis. Yang beriringan pula dengan gencar nya saya berbedat di FP Komunitas Atheis Indonesia. Sering sekali saya temukan anak anak free thinker ini ikut nimbrung. Mungkin, referensi mengenai apa dan bagaimana free thinker itu akan banyak berseliweran di google, bung. Cari sendiri!

Belakangan ini muncul istilah Free thinker dikalangan jama'ah facebookiyah. Menariknya, istilah ini di populerkan oleh kalangan Islamis sendiri.

Sebut saja Yunus Abdullah, lelaki yg terang terangan mengaku sebagai Wali ini mengklaim bahwa dirinya lah ketua Free thinker Syar'i di jagad perfacebookan. Kita iyakan saja, karena beliau lah yang pertama kali membuat grup Whatsapp lintas Manhaj sebagai bentuk ke-free thingkeran nya itu.

Apa dan bagaimana Free thinker syar'i itu, lagi lagi saya sarankan Add akun Yunus Abdullah, bung. Link Cari sendiri!

*Sebagai catatan dari sudut pandang saya sendiri:

Bahwa Free thinker syar'i adalah sekedar ungkapan dan kemudian menjadi bentuk perlawanan terhadap kejumudan ketika "membicarakan" persoalan umat Islam di era kontemporer.

Free thingker pun tidak bisa di pukul rata bahwa mereka semua sama. Setidaknya ada dua klasifikasi didalam Free thinker, yaitu ekstrem dan moderat.

Jika ditinjau dari sudut pandang penuntut ilmu, maka haruslah seseorang memilih menjadi Free thinker syar'i yg moderat. Dengan alasan menambah wawasan ke Islaman, dan tentu hal ini pun perlu di barengi dengan menuntut Ilmu dgn Ustadz yang Manhaj nya kokoh (bila mau) agar tidak salah dalam bersikap dan tidak goncang dlm menghadapi keras nya status di Facebook.

Kaidah menjadi free thinker itu simple punya -> "Kebenaran harus di terima walau pun keluar dari mulut musuh mu".

Hal ini berdasarkan hadist dari Abu Hurairah yg pernah di suruh Rasulullah menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah), yang kemudian syaitan mengajarkan nya membaca ayat kursi.

Jadi begitulah yg selama ini yg saya terapkan. Saya banyak berkawan dgn berbagai macam manusia di dunia maya. Saya senang. Lintas Manhaj, madzhab hingga Agama pun ada. No problem kok. Apalagi sekedar like dan komen di kolom status A atau B, Ahhh... Itu biasa bagi saya.


Sekian.


Pembagian Tauhid Menjadi Tiga (3)

Secara teori memang tidak ada pembagian, tetapi secara praktek pembagian seperti ini memang ada.

Sama halnya seperti pembagian hukum fiqih pada masa Rasulullah secara praktek hanya 3 saja, lalu kemudian Ulama membaginya menjadi 5, seperti Mubah, makruh, haram, Sunnah, dan wajib.

Setelah di teliti oleh ulama, ternyata perkara Hukum bisa di klasifikasi kan menjadi 5. Dan hal ini sama halnya dengan pembagian Tauhid.

Bahwa penjelasan nya sudah ada, tetapi metode pembagian nya baru, dlm rangka untuk memudahkan dlm mempelajari hal tersebut.

Lalu, sama juga dalam bahasa Arab, "kalimat" terbagi menjadi 3, Isim, fi'il, dan huruf. Di jaman nabi hal ini tidak ada, namun ketiga nya ada di dalam pembicaraan bahas Arab. Atau sama juga dengan pembagian seperti Nahwu dan shorof. Ini semua hanyalah metode dalam mempelajari bahasa Arab.

Hal ini jelas berbeda dengan Bid'ah yg muncul dan Rasulullah tidak pernah mengerjakan nya. Dan tentu hakikat nya pun juga tidak ada.

Jika kaidah seperti ini saja mereka (Hizbiyah) bisa gagal faham, lantas bagaimana mau mendirikan khilaf - ah. Wah jgn jgn belum bangun tidur...


*Tulisan di atas adalah jawaban dari Ustadz firanda andirja yang kemudian saya rubah sedikit gaya bahasanya.


Kamis, 01 Juni 2017

Pacaran = Berzinah

Dulu, jauh sebelum mengenal Sunnah. Saya salah satu dari sekian ribu pemuda liberal yang mempraktikkan tradisi pacaran.

Kemudian bosan dengan gaya hidup seperti itu, mungkin karena umur sob.

Lalu pas kenal dgn dunia Pengajian Alhamdulillah besok nya saya bilang ke pacar "Beb bulan depan kita nikah, kalo gak mau mending kita putus". Hatta mendengar kata-kata putus pacar saya langsung bilang ke ortunya sambil nangis-nangis minta di kawinkan.

Alhasil, kami menikah hingga sekarang sudah 2 kali bulan Ramadhan kami lalui.

Saya bukan salafy kokoh yang merasa diri ini tegar di atas Sunnah.

Setidaknya cerita di atas bisa menginspirasi kawan kawan yang belum hijrah dan masih bermaksiat dgn Pacaran.

Cinta dari sudut pandang orang normal seperti kami adalah Untuk menyalurkan Naluri manusiawi (Red : hubungan intim) dan berkasih sayang dengan lawan jenis.

Makanya di dalam Islam ada Istilah pernikahan. Jika yang pacaran mengatasnamakan Cinta dan kasih sayang, Maka sudah bisa di pastikan mereka sedang berzinah.


Selesai.


Kamis, 18 Mei 2017

Dalam Serial Umar bin Khattab

Ketika itu khalid bin walid tengah memimpin pasukan kaum muslimin di Syam yang saling berhadapan dengan pasukan kafir romawi.

Dan Kemenanganpun di tangan kaum muslimin.

Selepas peperangan baru terdengar bahwa Khalifatu rasulillah (Abu bakar) meninggal, yang berarti kepemimpinan kaum muslimin pada saat itu di serahkan kepada Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.

Dengan adanya kabar ini, tentu banyak yang bersedih hati mendengarnya. terlebih mereka yang sedang siaga di medan perang.

Dengan bergantinya kepemimpinan Islam, sistempun berubah, ada terjadi perombakan pada bidang militer yang berujung di gantinya posisi Khalid bin walid sebagai Panglima tertinggi menjadi komandan lapangan.

Ada sesuatu yang menarik dari percakapan kedua Sahabat Rasulullah ini, yaitu ketika Abu ubaidah (Pengganti Khalid) mendengarkan perkataan Khalid saat tau Umar menggatikan kepemimpinan.

"Sejujurnya aku lebih senang kepadanya (Abu Bakar) daripada Umar, akan tetapi Umar sekarang menjadi Khalifah. Dan Aku WAJIB untuk TAAT dan Patuh kepadanya."

"Aku siap diperintahnya mejadi prajurit dan berjihad... Di bawah pimpinan Abu Ubaidah. Karena Saya berperang Bukan karena Umar, tetapi karena Allah." Ucap khalid bin Walid.
 
Masya Allah, beginilah akhlak Salaf aṣ-Ṣālih dalam bersikap. bukan main main, seorang ksatria yang diberi julukan Pedang Allah yang terhunus bisa bersikap begini. lantas bagaimana dengan kita ?

Sebelum saya melanjutkan serial yang keren ini, ada point yang menarik untuk dibahas, yaitu Sikap khalid kepada Penguasa.

Umar Bin Khattab adalah sosok pemimpin yang sebanarnya kita tau kapasitas beliau ini seperti apa. Jika untuk membandingkan dengan pemimpin era sekarang saya rasa jauh sekali bahkan tidak apple to apple. 
 
Maka dari itu, sebenarnya tidak ada alasan yang harusnya tidak Khalid sukai dari beliau radhiyallahu 'anhu ini kecuali pergantian posisi di medan perang, yang mana Khalid membandingkan Umar dengan Khalifatu rosulillah (Abu Bakar) yang lebih dia sukai. 
 
Selesai-

Jika boleh kita bicarakan dengan bahasa kekinian, ditengah fitnah yang bergejolak ini. Kita sering dipusingkan, bahkan kerap menjadi olok-olokan ketika bersikap taat kepada Pemimpin Negara.
 
Kembali ke pembahasan di atas bahwa saya tidak bermaksud untuk membandingkan Pemimpin Islam dulu dengan Pemimpin era sekarang, karena jika di bandingkan sangat tidak Apple to apple. jika terus menerus di bandingkan akan muncul sekelumit permasalahan yg tidak henti hentinya. Mulai dari Sistem hingga tetek bengek demokrasi hukum thogut bla bla blaa, pusing.

Saya tidak menghakimi Organisasi, kelompok, atau individu lainnya mengenai perkara Penguasa dan pemerintahannya saat ini, tetapi saya hanya ingin bersikap. ya, walaupun saya tidak menyukai Keadaan negeri kita saat ini terlebih ketika berbicara Pemimpinnya. 
 
"Tapi apalah daya, saya hanya berusaha untuk tidak keluar dari ketaatan, sikap saya begini bukan karena siapa dan Bagaimana Pemimpin kita hari ini, Tetapi ketaatan ini Karena Allah." 
 
Bersikaplah seperti kesatria layaknya KHALID BIN WALID akhi. Wallahu a’lam bish-shawab.
 
 

Minggu, 26 Februari 2017

Muslim Cyber Army dan Bahaya Rekayasa Sosial







No System is Safe - begitu ungkapan yang saya dengar dari film Who am i, sebuah film yang mengisahkan beberapa orang hacker jalanan hingga mampu meretas sistem keamanan badan intelijen. Mereka menggunakan CLAY sebagai nama Cyber nya, sebagaimana kelompok Cyber lainnya yang lebih tenar yaitu Anonymous atau yang melegenda lagi seperti Milw0rm. Tapi CLAY hanyalah fiksi yang menurut saya lumayan epic.

Bicara tentang Cyber... Akhir-akhir ini kita masih dihebohkan dengan aksi damai bela Islam beberapa waktu lalu. Iya, aksi ini luar biasa bagi saya yang pernah kecanduan membaca buku tentang revolusi, hehe. Umat Islam dengan jutaan massa tumpah ruah memadati jalan melakukan demonstrasi besar besaran. Ada hal penting yang perlu kita amati dari kejadian besar ini yaitu, mengkoordinir massa.

Dalam teori Lenin, yang mampu memimpin revolusi ialah Rakyat yang terdiri dari proletar dan kaum tani. Dalam konteks Islam justru tidak sesempit itu, buktinya kita lihat persatuan kelas hingga Manhaj sangat bersinergi dalam aksi pertama hingga yang paling belakangan ini (aksi 212 FUI).
Antusiasme masyarakat sangat luar biasa, diluar kendali namun tetap damai.

Ada pertanyaan yang mestinya harus di jawab, bagaimana bisa mengkoordinir massa yang jumlahnya jutaan?
Dengan bangga serentak kita menjawab, Media Sosial! Luar biasa.

Beberapa waktu lalu saya sempat menulis sebuah artikel dengan judul "media sosial adalah senjata".
Benar saja, pasca mampusnya Lennon di tembak fans fanatiknya, kini istilah a revolusion from my bed nya seolah terjadi di kehidupan Dunia nyata. Seni mengkoordinir massa tidak lagi sekuno dulu. Semua orang bisa bergerak, tinggal bikin hashtag, klik, Dan, Boomm!

Maka, jika dengan metode ini sudah berhasil, tidak seru jikalau Cyber Intifada Socmed ini tanpa nama. Harus di kenal layaknya CLAY pada film Who Am I, atau terlalu malu kalo masih mengatasnamakan Anonymous.

Maka Muslim Cyber Army lah nama yang pantas di berikan kepada gerakan Mega Cyber yang mampu mengkoordinir massa dengan jumlah jutaan banyaknya ini.
Tapi taukah kita siapa di balik gerakan cyber ini ? Saya tidak ragu, semuanya adalah Muslim yang kompak. Tetapi saya hanya takut gerakan Cyber ini kecolongan kemudian di manfaatkan oleh sebagian orang untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Karena gerakan tanpa komando akan menghasilkan sesuatu yang fatal.

Dalam film Bastille day yang menceritakan seorang spesialis copet Amerika yang tinggal di Paris. Ribuan demonstran bisa digerakkan oleh gerakan cyber tanpa identitas, lewat hashtag dan viral social media dan beberapa postingan video provokasi mengenai keadaan fasisme aparat negara Perancis terhadap imigran. Jelas, tanpa ada rekayasa sosial terlebih dulu, konflik Cyber Takan muncul hingga aksi demonstrasi.

Rekayasa sosial ini merupakan campur tangan atau seni memanipulasi sebuah gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang di tujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial, Bisa berupa kebaikan maupun keburukan. Tergantung kondisi.

Dalam film Bastille day, tentu agen dari rekayasa sosial tadi adalah Aparat negaranya (RAPID/semacam satuan anti huru-hara) yang ingin melakukan pembajakan cadangan devisa negara Perancis. Dan ternyata belakangan di ketahui tim Cyber mereka pula lah yang memprovokasi demonstrasi imigran besar besaran itu. Konspirasi yang menakjubkan bukan ?

Saya tidak mengatakan Muslim Cyber Army sedang di susupi dan dibuat seperti skenario di atas, Hanya saja saya merasa khawatir akan hal serupa.
Khawatir kepada mereka yang memiliki kepentingan, Dan khawatir terhadap mereka yang menyalahgunakan kuasa.
Semoga saja tidak~

*Penulis juga khawatir gajih bulanan telat dan bonus tahun ini tak kunjung cair.

Sabtu, 10 Desember 2016

Media Sosial Adalah Senjata!

Akhir-akhir ini dunia maya tengah hebohnya melakukan pemblokiran terhadap akun akun Facebook yang dinilai bersikap lantang terhadap otoritas pemerintah. setelah aksi 212 yang pecah kemarin, seolah olah dunia maya dijadikan senjata oleh kalangan netizen guna mempengaruhi kebijakan di kehidupan nyata. Sebagai contoh, Sari Roti. ya, Sari Roti merupakan sebuah merek roti ternama di Indonesia yang diproduksi oleh PT. Nippon Indosari Corpindo. Merek roti ini pertama kali ditampilkan pada tahun 1995 (Wiki). Sebagai dampak aksi 212, Roti yang hampir berumur 22 tahun ini menjadi bulan bulanan netizen dunia maya. Hingga kabar terakhir yang ane liat sih, sahamnya anjlok!

Artinya, pengendalian Isu dunia maya hampir bisa menggeser sedikit kebijakan ekonomi.
Tidak sampai disitu, saking mengerikan nya jagad perduniaan maya ini, Polisi Cyber pun di sebar di berbagai Media sosial guna menyelidiki isu apa yang sedang berkembang di jagad maya.
Belum lagi sebelumnya dikuatkan dengan keluarnya Surat Edaran dari kapolri Nomor: SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian.
Ibarat main catur, para kritikus dunia maya secara resmi diberangus ! 

Di lain cerita, kaum muslimin banyak berseberangan selepas aksi fenomenal 212 ini. Banyak diantara Hizbi, Ikhwani, dan salafy makin membara mengobarkan permusuhan. permasalahan yang tadi nya sudah mulai mengerucut pada saat surat Al-Maidah dilecehkan, akhirnya bertambah besar fitnah perpecahan yang melanda kaum muslimin. banyak istilah istilah yang muncul selepas aksi 212 ini. Saya tidak menyalahkan yang terjadi pada aksi 212, karena sebagaimana yang di tuliskan oleh Ust.Perdana Akhmad melalui akun Facebooknya, bahwa peran Muslim Mega-Cyber Army tidak lepas dari kesuksesan aksi tersebut.
Yang artinya, saya adalah salah satu dari sekian puluhan ribu orang yang termasuk dalam Muslim Cyber Army. Alhasil, Jika hal ini kita anggap sebuah fitnah, maka saya sudah berada di dalamnya.

Pasang Badan.

Saya menganggap hal ini merukan hal yang serius karena Media sosial benar-benar menjadi senjata bagi tiap individu. tiap orang dengan mudahnya menjadi lawyer di media sosial, pengamat politik dadakan, aktivis, Ustadz, bahkan menjadi informan, hingga intelijen-pun bisa di perankan di media sosial.

Kita perlu tau, banyak kasus-kasus kekerasan Rumah tangga dan penyiksaan anak yang menjadi viral di Media sosial kemudian pelaku kekerasan tersebut dengan mudah tertangkap. itu karena sebuah video yang di upload ke media sosial.
Artinya, media sosial bukan lagi sebuah media yang hanya sekedar untuk penyampai informasi, tetapi perannya mengarah pada suatu perubahan sosial.

Beberapa tahun lalu di negeri Arab, kita mengenal istilah Arab Spring. Adalah sebuah ujuk rasa dan gelombang protes massal yang di lakukan oleh masyarakat di negara arab seperti Tunisia, Mesir, perang saudara di Libya, pemberontakan sipil di Bahrain, Suriah, Yaman, dan ada beberapa negara Arab lagi yang merasakan dampak dari Arab Spring ini. dan perlu di ketahui, peran Media sosial lah yang menjadi salah satu pemicunya.

Ya, bisa di ibaratkan dengan kondisi negara kita ketika terjadi aksi 212 kemarin. Media sosial lah yang membantu berkomunikasinya antara satu dengan yang lain, Saling mengorganisir satu sama lain, dan memberikan Informasi kejadian ter-update di lapangan.

Kita sebagai netizen yang aktif bermedia sosial, saya rasa sudah saat nya bertindak hati-hati dalam memposting status, video, dan gambar. karena dunia maya bukan lagi tempat untuk bersenang-senang saja. Tiap postingan akan kita pertanggung jawabkan, Kita harus serius dalam bermedia sosial. karena bisa jadi, kita sedang di awasi!

Jadi, Pergunakanlah media sosial untuk hal yang bermanfaat, terutama untuk melakukan perubahan, Media Sosial adalah senjata tajam kita.
Terkhusus kita sebagai muslim, banyak sekali buzzer buzzer yang kerap melakukan Bully terhadap Agama kita di media sosial. harusnya kita fokus saja melawan buzzer Ah*k di Dunia maya, bukan sebaliknya, malah kita yang saling bermusuhan, nyinyir antar golongan dan hina antar kelompok.
Hingga terakhir Akun Pribadi saya (Edy Irwanto) yang hampir 7 tahun menjadi korban Report masal, lalu tumbang. entah siapa yang melakukannya, miris sekali.

Jika hal ini dibiarkan terus berlangsung, saya khawatir kita menjadi kontributor atas tiap perpecahan dalam tubuh kaum muslimin. Dengan bangganya kita berkata "ane telah menumbangkan 2 akun,7 akun,hingga puluhan akun".

Lantas, apa artinya persatuan kita saat geram dan marahnya hati ketika agama di nistakan ?
Atau kita sepakat saja bahwa benar Persatuan kita saat ini adalah Persatuan kebon Binatang ?
Wallahu A'lam Bishawab.

Sekian.~




Selasa, 22 November 2016

Berikanlah kepada Kami Hidayah ke Jalan yang Lurus

Bismillah...

Alhamdulillah saya ucapkan beribu-ribu syukur kepada Allah, karena atas rahmat-Nya lah hingga hari ini saya masih bisa berdiri tegak di bumi ini.
Dan juga atas rahmat-Nya juga lah, yang manusia yang banyak memiliki khilaf dan terkadang dosa menyadari kekeliruan dalam memahami agama yang mulia ini.

Tidak lupa juga Shalawat serta salam kita ucapkan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang insya Allah senantiasa akan memberi syafaat kepada pengikut beliau di akhir jaman.

Sengaja saya tuliskan pembukaan tulisan saya kali ini seformal mungkin, karena tidak ada pembuka yang pas lagi kiranya selain kata kata di atas dalam catatan kali ini.

Allah Ta'ala berfirman dalam hadits Qudsi :

"Wahai hamba hambaku, kalian semua tersesat kecuali orang yang aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepadaku niscaya aku akan berikan petunjuk kepada kalian".

Kemudian Allah Ta'ala juga memerintahkan kepada hamba-nya untuk selalu berdoa dan memohon hidayah Taufik kepadanya, dalam surat Al Fatihah :

  ا هدِنّا الصِّرَ اطَّ الْمُستَقِيْمَ

"Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus".

Jadi jelaslah dalam perkara hidayah ini perlu kita sepakati bersama, bahwa hidayah memang perlu di usahakan. Dalam artian Sederhananya disini ialah berusaha dan berdoa.

Kemarin, tapatnya tgl 19 november 2016, kami berangkat dari Sampit menuju Palangkaraya dalam rangka menghadiri kajian Ustadz. Sopyan chalid Ruray yg di adakan oleh ikhwan masjid Imam nawawi, palangkaraya.

Terkhusus bagi saya, saya merasa paling antusias di antara ikhwan yg berangkat, tapi sebenarnya sih kami semua antusias dgn kajian kali ini. Terbutki ada 4 buah mobil yang berangkat waktu itu.
Seperti biasanya selepas kajian, kita diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan di atas kertas seputar tema yang di bahas.

Kebetulan sekali, waktu itu beliau membawa kan tema "Manhaj & Akidah Ahlus sunnah Wal jama'ah". Sebelumnya, saya memang berencana mengajukan pertanyaan, walaupun agak melenceng dari tema yang di bahas, pikir saya waktu itu.

Qodarullah, semoga Allah senantiasa memberi saya hidayah, ternyata dalam tema yang di bawakan beliau (red. Ustadz Sopyan chalid ruray) sangat pas sekali dengan pertanyaan yang ingin saya ajukan. Dari 10 prinsif Ahlus sunnah Waljama'ah yang beliau uraikan, pada Prinsif ke 5, bahwasanya :

"Taat kepada Pemerintah muslim yang adil maupun Dzolim, dan tidak memberontak!".

Saya sempat tertegun karena ketika beliau mengucapkan hal ini.

langsung saja pikiran saya melayang jauh kebelakang, ketika saya sering membuat provokasi di media sosial terhadap pemerintah. Pikiran saya dulu sih, saya tidak takut terhadap apa yang menimpa saya ketika apa yang saya ucapkan adalah kebenaran. ternyata oh ternyata, kebenaran yang selama ini saya pertahankan adalah sebuah kesalahan fatal dalam Manhaj yang saya cintai, yaitu Manhaj salaf ini.

Saya masih ingat ketika beliau menjelaskan tentang dua tipe pemimpin, yang pertama Pemimpin yang adil. Adil dalam artian menegakkan Syariat Islam di dalam sebuah negara yang di pimpinnya. dan yang kedua, ialah pemimpin yang dzalim. Dzalim dalam artian tidak menerapkan Hukum Allah dan Rasulnya.
Allah berfirman dalam surat An-nisa ayat 59 :

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ

 "Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu".

Seperti yang kita ketahui bersama, makna ulil amri sering di perdebatkan di belantara dunia maya hingga dunia nyata. Banyak sekali perbedaan pendapat mengenai ini.
Bicara Indonesia, negara mayoritas muslim sekaligus sebuah negara yang berhukum pada hukum thogut demokrasi, yang pada belakangan ini sangat gencar sekali upaya untuk men-Syariahkannya, Makna Ulil amri ditolak oleh sebagian kalangan. tersamasuk saya di dalamnya, dulu.
Karena dulu saya berkeyakinan bahwa Ulil amri adalah "yang wajib ditaati dari kalangan orang-orang beriman saja". diluar dari itu, tertolak!

Dalam potongan surat An-Nisa ayat 59 terdapat ayat yang berbunyi "وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ", artinya "dan ulil amri di antara kamu" yang mana berdasarkan penjelasan Ustadz Sopyan, "ulil amri diantara kamu" itu merupakan penegasan bahwa apapun hasil yang membuat seseorang menjadi pemimpin, entah dari hasil yang Dzolim sekelas Demokrasi sekalipun apabila di sematkan kata "Diantara kalian" yang maksudnya disini adalah kalian orang orang yang  Muslim. Selama pemimpin tersebut berasal dari golongan kaum Muslimin dari kalian, maka Wajib Hukumya di taati !
Berdasarkan Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Hudzaifah bin Al Yaman :

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ ».
Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “

Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”

Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.” (HR. Muslim no. 1847. Lihat penjelasan hadits ini dalam Muroqotul Mafatih Syarh Misykah Al Mashobih, 15/343, Maktabah Syamilah).

Maka dari sini jelaslah bahwa tidak ada alasan bagi saya untuk berlepas diri dari pemerintahan yang kita sekarang ini, walau pemerintahan ini Dzalim menurut saya.

Terakhir, sebelum beliau menutup sesi tanya jawabnya di antara kami, saya masih ingat di awal tadi ketika saya ajukan pertanyaan seperti ini :

"Ustadz, bagaimana caranya supaya saya kembali ke manhaj salaf, setelah dulu pernah terjatuh kepemahaman yang sering mencela Pemimpin dan pemerintah ketika di media sosial ?", sambil tersenyum beliau menjawab:

"Bertobatlah dengan hati yang Ikhlas karena Allah, Buat klarifikasi di media sosial bahwa sekarang tidak lagi melakukan hal semacam itu. Berlakulah seperti Abul Hasan Al Asy’ari yang bertaubat seraya berkata "Aku melepaskan keyakinan Mu’tazilah dari pemikiranku, seperti halnya aku melepaskan jubah ini dari tubuhku". 

Sungguh, ini merupakan Faidah yang sangat berarti dalam hidup saya setelah sekian lama terjatuh pada pemahaman yang menyimpang.

Jujur saya ingin menuliskan hal ini secara langsung di media sosial, ter khusus facebook. tapi saya belum kuat karena pasti sudah di Tahdzir oleh beberapa Ikhwan temen saya. haha...
Hingga saya memutuskan untuk menghubungi salah seorang teman saya, melalui WhatsApp menanyakan hal serupa seperti ini :

"Sob, ente nanti batal ya ikut demo tgl 2 desember?" dan Alhamdulillah beliau katakan "iya", alasannya hampir sama seperti yang saya tuliskan. dan dia katakan hidayah datang ketika menghadiri kajian Ust. Reza Syafiq Basalamah. Barakallahu fiikum.

Sebagai penutup, sekedar mengingatkan wahai ikhwah, bahwasanya ciri ciri Khawarij itu ada dua macam ; Pertama, mereka memberontak dengan senjata. dan yang kedua, menebarkan provokasi melalui lisan. hal tersebut di jelaskan oleh beliau (Ust. Supyan Chalid Ruray) dan salah satu Ustadz pembimbing saya, yaitu Ustadz Malik ashari. Jazakumullah khoir saya ucapkan.







Sampit, di tengah hura hara dunia maya, 22 November 2016.
 
 
 
Saya, Edy Irwanto.

Senin, 24 Oktober 2016

Bicara Gus Dur

Kita sebetulnya musti proporsional dalam menyikapi pernyataan org banyak bahwa Gus Dur adalah seorang wali.

Banyak referensi yang kita temukan bahwa beliau adalah seorang Pluralis. Bahkan ada yg mengatakan bapaknya pluralisme Indonesia. W.o.w!

Walau sebenarnya Pluralisme sendiri adalah kata yg ambigu. Jadi untuk perkara ini tidak perlu kita bahas, toh sudah ada Nusron Wahid sang ahli tafsir abad ini.

Yang perlu kita fahami & sepakati bersama adalah; Sikap beliau sendiri.

Contoh nya Soekarno, sehebat dan setinggi tingginya ilmu beliau terhadap agama ya tetap beliau seorang Nasionalis tulen yang kita ketahui.
Tan Malaka, walaupun doi pernah ngomong "Dihadapan Tuhan dia seorang muslim" tapi secara dzohir beliau itu komunis sejati.

Selamanya kita tidak bisa mengukur level keimanan seseorang. Tetapi level keimanan tersebut di ukur dari sikap dan implementasi seseorang terhadap keyakinan yg di belanya.

Begitu juga ketika kita berbicara tentang Gus Dur.

Masih ingat qoutes beliau yang Masyur ?
"Tidak penting apapun agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa Agamamu..."

Saya katakan bahwa ternyata;
Akhlak mulia Rasulullah di tolak oleh semua kaum musyirikin! Itu lantaran beliau beragama ISLAM. 

Jadi, saya lebih suka mengatakan Gus Dur seorang Pluralis pada waktu beliau hidup ataupun meninggal. Sekian~

Kamis, 15 September 2016

Bahaya Laten Syiah di Kota Sampit!

Syiah sudah buka cabang di Sampit!

Beberapa waktu lalu ketika hebohnya berita Televisiong swasta yang mengabarkan haji nya kaum Syiah di Karbala, saya mendapati puluhan komentar bertubi-tubi yang kebanyakan mengutuk amalan nyeleneh kaum Syiongisme tersebut.

Namun ada seorang kementator yg menurut saya, doi adalah salah satu Syiah yang nyasar ke status saya. Dia adalah, Ali Ridho.

Ya, ternyata setelah saya gunakan ilmu intelijen dgn cara Stalking Facebook nya doi, fix soub, doi syion a.k.a Syiah asli!


Dari sharing berita tahun2 yang lalu dengan dukungan nya terhadap Iran itu sebetulnya sudah cukup bahwa dia ada di pihak yang mana.

Tidak puas dgn itu, saya Cuba pancing Lg dengan menyuruh dia mengirim pin BB sob, eh ternyata benar dikirimin. Hehe
Yasudah, saya coba tanya sekedar ingin tahu apakah ada di kota Sampit ini org syiah, ternyata memang Ada.

Cuman mungkin kali ya, eksistensi mereka tidak sekuat Aswaja yg mendominasi. Tapi bisa jadi, jika orang sini tidak di kenalkan kesesatan dan penyimpangan syiah ini bukan tidak mungkin mereka bisa berkembang pesat. Soalnya sob, tempat saya banyak yang percaya habib habiban geto. Tau sendiri golongan Syiah banyakan yg ngaku habib.

Saran saya sih ya, mari yuk kita sibukan diri untuk menuntut ilmu syar'i, agar tidak terbawa arus Syiah-nisasi ini. Takbirrrr !

SS Komentar doi di status saya yg fenomenal


Tetiba doi langsung Add sob, tp ane kagak konfirm. wkwk
Foto Ali Ridho dgn BackGround Husain, kita tau yakan ini acara apaan...
Kena Pancing sedikit, lgsg ngirim no. nya sob. parah ane di prospek
Ini, si jamal dedengkot Syiah Sampit. No aktif, boleh di coba kalo penasaran!

Pilih Kawan atau Hijrah ?

Kadang masalah perkawanan ini menjadi salah satu alasan juga susahnya seseorang untuk hijrah.

Saya, selaku anak muda peka-zaman nan humoris ini sempat merasa sulit juga untuk meninggalkan Kawanan lama yang tergolong anti mainstream dan anti keramaian itu.

Tapi disini bukan bermaksud meninggalkan juga sih, lebih kepada memfokuskan diri kepada hal yang lebih banyak manfaatnya (biar kawan2 lama tidak tersinggung).

Kita masih berteman, silaturahmi masih kuat tapi kita rangkum jadi acara tahunan ketika idul Fitri. Yaaah, namanya kawan mau gimana lagi ya kagak sob ?

Dan Alhamdulillah, setau saya kawanan lama tidak alay alay juga jika ada kawan yg mulai sedikit menjauh. Toh kawan2 saya ini tipe yang mandiri, makan rokok beli sendiri sob.

Perlu di catat; tujuan kita cuma Hijrah dari budaya per-Kawanan yang luar biasa bandelnya. Bukan memutus tali silaturahmi.

Toh jika pun ada kawan yang tidak suka dgn gaya kita sekarang, ya wes tinggalkan.
Allah itu adil kok, dia gantikan kawan baru yang insya Allah lebih baik dari kawan lama kita.

Senin, 12 September 2016

Ingin jadi anak yang sholeh

Saya tidak munafik bahwa sebelum nya pernah kebangetan nakal. Bahkan bisa di bilang luar biasa.
Kawan kawan sampai sekarang masih ragu kalo sering ketemu, apa Lg pas di tawarin rokok hingga yg lain lain, Hehe... Tapi bukannya sombong sob, saya tolak semuanya!

Mereka kira selepas saya nikah ada perubahan itu karena merasa ditekan istri atau gimana gitu, padahal sih kagak!
Jadi begini bukan nya apa sob, kawan kawan sepernakalan dulu banyak yg koit, mati sia sia, banyak yg gagal dalam hidup dan masih saja terjebak dalam dunianya. Ngeri kalo di ingat...

Padahal tu ya simpel aja alasan nya pen jadi orang bener. Biar bisa jadi anak Sholeh aja sih alasannya. Hehe
Soalnya ortu saya yg perempuan udah meninggal sob.
Kan ada Hadist tuh yang shohih, 3 perkara yang bikin pahala mengalir ke orang yang sudah mati ;

1. Amal jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat, dan
3. Anak Sholeh yg mendoakan.

Nah, kaget aja gitu pas tau ada ini hadist. Jadi mikir tuh saya dulu, kira-kira doa selama ini di kabulkan Alloh apa kagak ?
Jangankan sholeh, sholat aja udah seminggu 4 kali, itu juga kalo ingat sih.
Soalnya dulu saya mikirnya begini, "Gak mungkin Allah tidak mengabulkan doa, kan Allah maha mendengar", begitu sob.

Tapi setelah di pikir2 lagi, cuman itu syaratnya agar doa saya yg nista ini di kabulkan, soalnya kan Nabi Muhammad sudah memberitahu lahasianya. Masa mau ngotot doa kita yg nista ini minta di kabulkan, kan kurang ajar tuh jd orang.

Tapi sob, yg namanya manusia itu yang penting niat aja dulu, sama usaha yg pastinya. Kita kagak tau juga dgn usaha yg baru sampai disini bisa di katakan Soleh atau tidak. Yang pasti nakal nya jangan di ulangi lagi, dan yg terpenting NGAJI Ilmu Syar'i biar kita bisa jadi anak yang Sholeh. Udah gitu aja sih.

Gambar hasil comot di mbah mu! Google

Senin, 15 Agustus 2016

Respon yang di dapat ketika saya memutuskan untuk keluar dari Halqoh Hizbut tahrir

Terkadang hidup itu pilihan. saya memilih tidak lagi mengkaji Islam bersama Hizbut tahrir karena untuk saat ini saya harus memfokuskan diri pada Ilmu syar'i di salah satu masjid/mushola yg ada di kota Sampit.

Alhamdullilah beberapa waktu lalu saya melihat baleho daurah dgn pemateri Ustadz Kholiful hadi.
Dan kemudian saya kontak Ikhwan yang ada di baleho tersebut dan meminta jadwal kajian rutin yang di adakan di mushola nurrushuhada tsbt.
Alhamdullilah jadwal kajian di berikan dan di persilahkan untuk kapan saja menghadiri kajian.

Dan untuk perjuangan umat, saya insyaallah akan merapat ke Misi medis Suriah.

Tujuan saya, dan Hizbut tahrir sama. Yaitu kembalinya ke daulatan Islam.

Allahuakbar!