Senin, 30 Juni 2014

Puasa tahun 2014

Hari ini hari senin, yaitu tanggal 30 juni 2014. yang mana adalah hari kedua puasa pada bulan ramadhan ini. Aku seperti biasa bekerja dan pulang lebih awal karena muncul kebijakan selama bulan puasa jam kerja di kurangi. Oke, fine... aku tak masalah, mungkin hanya sebagian orang yang bermasalah atas dirinya. itu juga di karenakan dia anggap sebagai masalah.
waktu menunjukan mau pukul 5 sore, kemudian aku bergegas untuk mandi dan rencana nya akan mencari menu berbuka puasa. iya, aku hanya untuk membeli sekedar minuman sari kedelai dan martabak. kiranya, dengan apa yang kubeli tadi, aku akan membatalkan puasaku di hari yang mau senja ini.
Aku sadar, selain mereka ramai mau bersiap menuju masjid karena magrib, isya, kemudian tarawih. aku cuma bingung dengan diriku yang rela menjauh sejenak dari keramaian ala pilpres yang sebentar lagi diselenggarakan. Aku memilih berbuka di tempat sunyi dengan membawa makanan yang sudah kubeli tadi. seolah olah, hanya aku yang merasa bulan puasa ini kosong, tanpa makna.
Padahal kata mereka, bulan puasa adalah bulan suci umat islam. yang mana di bulan ini kita musti berbondong bondong melakukan perbuatan baik. ya, aku juga tau tentang ini. Dan kalian kuberitahu, kalian hanya bahagia karena sekeluarga bisa berkumpul dan merasakan manisnya bulan suci ini. bagaimana dengan diriku yang merasa kosong karena keluargaku sudah terpecah belah ? dengan mudah kalian berucap, "dewasalah nak". 
Sebenarnya, sudah sejak 10 tahun lalu aku meramalkan kekosongan hidup seperti yang kurasakan saat ini, dan ternyata memang benar terjadi. dulu, ketika tahun 2004, ibuku meninggal dunia karena kanker yang di deritanya. tepat pada saat aku kelas 2 Mts. saat itu, kuliat almarhum ibuku yang dikerumuni banyak orang ketika dibacakan surah yasin, aku sempat berpikir. aku memikirkan bagaimana mungkin aku hidup tanpa dia ? sedangkan sudah pasti, kedua orang sodaraku akan jauh karena mereka sudah memiliki kehidupannya sendiri. Rasa takutku semakin menjadi ketika meliat muka adikku yang saat itu kira kira masih berumur 3 tahun. hatiku menangis saat itu, ya.. walaupun aku masih bisa menyembunyikan ketakutan itu melalui senyum kepada para pelayat. begitu dekat ternyata umur mama dengan kematian pada saat itu, sebelum aku dewasa dan masuk di SMK yang dulu kunyatakan keinginanku untuk bersekolah kepada beliau.
Perlukah kuceritakan kepada kalian semua, bahwa sebelum mama ku meninggal dan dibulan bulan puasa seperti ini. aku selalu pergi tarawih ke mushola dekat rumah ?. sekarang tak perlu lagi ku katakan karena akan menjadi Ria. Perlukah ku katakan pada kalian ? bahwa menu buka puasa kami selalu Agar-agar yang dibikin ber-asaskan kekeluargaan dengan menggunakan talam sebagai wadahnya, dan selalu ku rindukan enaknya sampai dekit ini ?. Tidak perlu, karena akan membuat aku sedih.
Perlukah ku katakan, saat ini adik perempuan ku di tinggalkan dirumah sendirian oleh ayahku yang memilih menemani istri barunya ? tidak perlu lagi, karena itu hanya akan membuat kalian kasihan.
Perlukah aku menuliskan semua cerita duka ku di Blog ini agar terbaca oleh kalian, dan berharap kalian tahu bahwa hanya aku yang merasa sebagai manusia tersedih abad ini ? Tidak perlu karena itu berlebihan.
Perlukah ku lanjutkan lagi cerita tentang diriku yang malam ini sedang sedih ?, akurasa tidak perlu, dan untuk apa ?

0 komentar:

Posting Komentar