Senin, 30 Juni 2014

Puisi untuk ayah

Sayup-sayup suara sorga memanggil ditengah kesunyian dan kenyenyakan tidur malam itu.
aku menyesal menjadi pemalas,karena memilih tidur dan menyimpan sorga.
Sorga itu dari ayahku, pesan yg ku ingat ketika duka.
Sorga yg telah lama direbutnya dari telapak kaki ibuku yg sudah meninggal...
Dia, ayahku yang terkadang kami tidak sependapat dan tidak saling tegur karena merasa benar sendiri.
Dia, ayahku yang menjadi lesu karena aku membuat masalah.
Dia yang dulu adalah si tulang punggung keluarga dan sekarang harus belajar menjadi ibu.
Dia ayahku yang sekarang susah payah untuk menentukan bagaimana nasib keluarganya.
Dia ayahku yang membuatku sedih karena pilihannya.
Dan dia adalah ayahku yang membuatku bertanya kepada tuhan, kenapa harus Ibu yang meninggal ?

0 komentar:

Posting Komentar