Kamis, 15 September 2016

Pilih Kawan atau Hijrah ?

Kadang masalah perkawanan ini menjadi salah satu alasan juga susahnya seseorang untuk hijrah.

Saya, selaku anak muda peka-zaman nan humoris ini sempat merasa sulit juga untuk meninggalkan Kawanan lama yang tergolong anti mainstream dan anti keramaian itu.

Tapi disini bukan bermaksud meninggalkan juga sih, lebih kepada memfokuskan diri kepada hal yang lebih banyak manfaatnya (biar kawan2 lama tidak tersinggung).

Kita masih berteman, silaturahmi masih kuat tapi kita rangkum jadi acara tahunan ketika idul Fitri. Yaaah, namanya kawan mau gimana lagi ya kagak sob ?

Dan Alhamdulillah, setau saya kawanan lama tidak alay alay juga jika ada kawan yg mulai sedikit menjauh. Toh kawan2 saya ini tipe yang mandiri, makan rokok beli sendiri sob.

Perlu di catat; tujuan kita cuma Hijrah dari budaya per-Kawanan yang luar biasa bandelnya. Bukan memutus tali silaturahmi.

Toh jika pun ada kawan yang tidak suka dgn gaya kita sekarang, ya wes tinggalkan.
Allah itu adil kok, dia gantikan kawan baru yang insya Allah lebih baik dari kawan lama kita.

Senin, 12 September 2016

Ingin jadi anak yang sholeh

Saya tidak munafik bahwa sebelum nya pernah kebangetan nakal. Bahkan bisa di bilang luar biasa.
Kawan kawan sampai sekarang masih ragu kalo sering ketemu, apa Lg pas di tawarin rokok hingga yg lain lain, Hehe... Tapi bukannya sombong sob, saya tolak semuanya!

Mereka kira selepas saya nikah ada perubahan itu karena merasa ditekan istri atau gimana gitu, padahal sih kagak!
Jadi begini bukan nya apa sob, kawan kawan sepernakalan dulu banyak yg koit, mati sia sia, banyak yg gagal dalam hidup dan masih saja terjebak dalam dunianya. Ngeri kalo di ingat...

Padahal tu ya simpel aja alasan nya pen jadi orang bener. Biar bisa jadi anak Sholeh aja sih alasannya. Hehe
Soalnya ortu saya yg perempuan udah meninggal sob.
Kan ada Hadist tuh yang shohih, 3 perkara yang bikin pahala mengalir ke orang yang sudah mati ;

1. Amal jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat, dan
3. Anak Sholeh yg mendoakan.

Nah, kaget aja gitu pas tau ada ini hadist. Jadi mikir tuh saya dulu, kira-kira doa selama ini di kabulkan Alloh apa kagak ?
Jangankan sholeh, sholat aja udah seminggu 4 kali, itu juga kalo ingat sih.
Soalnya dulu saya mikirnya begini, "Gak mungkin Allah tidak mengabulkan doa, kan Allah maha mendengar", begitu sob.

Tapi setelah di pikir2 lagi, cuman itu syaratnya agar doa saya yg nista ini di kabulkan, soalnya kan Nabi Muhammad sudah memberitahu lahasianya. Masa mau ngotot doa kita yg nista ini minta di kabulkan, kan kurang ajar tuh jd orang.

Tapi sob, yg namanya manusia itu yang penting niat aja dulu, sama usaha yg pastinya. Kita kagak tau juga dgn usaha yg baru sampai disini bisa di katakan Soleh atau tidak. Yang pasti nakal nya jangan di ulangi lagi, dan yg terpenting NGAJI Ilmu Syar'i biar kita bisa jadi anak yang Sholeh. Udah gitu aja sih.

Gambar hasil comot di mbah mu! Google

Senin, 15 Agustus 2016

Respon yang di dapat ketika saya memutuskan untuk keluar dari Halqoh Hizbut tahrir

Terkadang hidup itu pilihan. saya memilih tidak lagi mengkaji Islam bersama Hizbut tahrir karena untuk saat ini saya harus memfokuskan diri pada Ilmu syar'i di salah satu masjid/mushola yg ada di kota Sampit.

Alhamdullilah beberapa waktu lalu saya melihat baleho daurah dgn pemateri Ustadz Kholiful hadi.
Dan kemudian saya kontak Ikhwan yang ada di baleho tersebut dan meminta jadwal kajian rutin yang di adakan di mushola nurrushuhada tsbt.
Alhamdullilah jadwal kajian di berikan dan di persilahkan untuk kapan saja menghadiri kajian.

Dan untuk perjuangan umat, saya insyaallah akan merapat ke Misi medis Suriah.

Tujuan saya, dan Hizbut tahrir sama. Yaitu kembalinya ke daulatan Islam.

Allahuakbar!















Sabtu, 23 Juli 2016

Sebetulnya saya ini tipe kawan yang obyektif

Terbukti ketika beberapa waktu lalu saya melihat sebuah Postingan yg di share oleh kawan saya, mengenai Fitnah terhadap Dakwah Syaikh Muhammad bin abdul Wahab, dan tidak membuat saya gegabah dalam menaggapinya dan balik menyerang pemahamannya. tidak lantas juga saya percaya kemudian meng-iyakan pendapat nya tentang hal tersebut.

Walaupun secara Ilmiah, Postingan yang di Share tersebut lebih seperti tulisan bebas/karangan yang di tulis oleh si tukang-posting. Bahkan rujukannya justru kebanyak di ambil dari sejarawan barat yang tidak mengerti sejarah dalam islam.

Saking penasarannya saya coba membeli sebuah buku "Syarah Problematika Jahiliyah" yang di tulis oleh Syaikh Muhammad bin abdul wahab, dan pensyarahnya Syaikh shalih al Fauzan,
Lagi lagi saya tidak mendapatkan kesesatan seperti yang artikel tersebut fitnahkan.
Hingga kemudian saya berminat untuk mendengarkan kajian kajian yang mengupas kitab beliau yang bagus sekali yaitu "3 Landasan Utama" yang saya berani saksikan Sungguh, begitu jahil sekali orang orang yang memfitnah dakwah beliau ini.

"Jika kita ingin mengupas suatu aliran/atau pemahaman, jangan melalui orang lain yang berbicara, tapi pelajarilah referensi dari orang itu sendiri. bisa dari perkataan, dan buku buku karangannya" - Ust. Ali musri

Wahai saudaraku, bukankah kita harusnya membenci karena Allah ?


Download Kajian Oleh Ustadz. Ali Musri - Apa Itu Wahabi ? 1 - 3 ;

Klik Disini


Download juga Ebook Apa itu wahabi - Ali Musri ;


Klik Disini

Minggu, 17 Juli 2016

Ternyata Generasi kita krisis identitas

"Kekosongan esensi dari identitas generasi kami yang sudah mirip karnival para nihilis basi, dengan perspektif tanpa guna serupa sepion metromini" - Ucok.


Cerita ini agak nganu sih sebenarnya, Tapi terpaksa saya tulis sebagai peringatan bagi seluruh lapisan anak muda. Entah dari kalangan jomblowan hingga jomblowati.

Kemarin saya agak risih ketika mendapat pesan dari seorang kawan lama. Isi pesannya memang kurang mendidik sih, dia bilang habis menenggak obat.

Kemudian saya jadi heran dan bertanya, apa maksud dia mengirim pesan seperti itu ? Apakah karena saya tidak seperti dia lagi ? Atau saja, dia hanya mengejek saya karena tidak sebebas dulu.


Mungkin dalam pandangan perkawanan kami selama ini, sikap seperti saya ini termasuk kategori "munafik". Bagaimana bisa ? Yaa begitulah, sok suci. Tiba tiba ngustad begitu, wong dulunya bejat.

Tapi kawan, bukan itu masalah sebenarnya... Bagaimana mungkin, di tengah rusaknya generasi seumuran kita, kita masih saja enjoy dan bersikap hanya mengikuti arus mainstream.
Bagaimana mungkin, di tengah lahapnya pekerja asing menghabisi lapangan pekerjaan kita, kita hanya tidur, bahkan malas membuka kelopak mata.


Ohh iya, saya baru sadar...generasi kita ini ialah generasi krisis identitas.
Terlebih jika ngebahas perihal agama, jauh soub.
Sekulerisme ternyata hakikatnya mengakar dalam diri kita.
Kita tidak lagi merasa malu berbuat dosa dan maksiat. Terang-terangan semuanya.
Seolah-olah, agama bukan lagi bagian identitas kita.



Tulisan ini sebenarnya bukan bermaksud untuk ngustad sih, tapi lebih ke arah mempertanyakan identitas pemuda kita hari ini, Pada dikemanakan ?





Jumat, 15 Juli 2016

Ustadz Keliling Part 1

 


Video menarik dan menurut saya sangat Inspiratif ketika seorang Ustadz melepas semua atribut nya, kemudian secara langsung menyambangi tongkrongan Anak Punk, dan kita tau apa ujungnya ya kan ?
Tentu di dakwahi.

Video ini terbagi 2 Bagian, yang mana saya tidak bisa meng-upload nya sekaligus. jadi per part ya soub :)

Jumat, 03 Juni 2016

Akhlak Beliau

Malam itu tepat di malam jum'at sehabis mengajak istri belanja, seperti biasanya saya iseng membuka facebook. Memperhatikan satu per-satu celotehan kawan Kawan di beranda saya. status sih beragam, Mulai dari menceritakan tetek bengek keseharian mereka hingga berkobarnya ketikan status para aktivis dakwah meneriakan tegaknya syariah dan khilafah.

Dari sekian banyak status unik di balik monitor banal di hadapan muka saya, agak kaget setelah Berpapasan dengan salah satu postingan beliau 'La ode abu hanifa'. Kebetulan saya lumayan lama menjadi follower beliau di dunia Maya.
Di postingan tersebut, terpampang jelas foto yang di ambil pada tahun 1983 yang menunjukan segerombolan pemuda tangguh pendaki gunung kala itu.
Kemudian dalam postingan tersebut di bubuhi caption "Pemuda jongkok berkaos hitam bersendal jepit itu sekarang menjadi RI 1" seperti itu kurang lebihnya.
Sontak ketika itu hampir puluhan komentar yang di layangkan pada postingan tersebut, beratus ratus jempol yang mengiringi sembari ada beberapa orang yang ikut membagikan.

Tidak mengejutkan menurut saya jika kita bicara mengenai kehebohan foto tersebut, toh kita maklumi, hampir puluhan pemimpin memang selalu memiliki masa lalunya sebagai apa. Di amrik sana, ada Abraham lincoln yang dahulu nya seorang penebang kayu, kemudian di soviet sana kita kenal pimpinan komunis kurang ajar seperti Stalin yang mengawali Marxisme nya dengan perampokan Bank. Dan banyak lagi contoh pemimpin yang kontroversi kemudian di puji masyarakat karena masa lalunya. Seperti halnya foto ini.

Di balik dari hebohnya tanggapan netizen pada postingan tersebut, ada salah satu peng-komentator yang dengan lantang menulis - kan, "yang lg dekat sama china, Rusia, dan Iran ya...semoga Allah menjaga Indonesia" sahutnya, di sambut tanggapan komentar lainnya yang menurut saya ngustadz sekali memberi tau cara memperingati pemimpin yang benar itu seperti apa.
Huh, saya sudah menduga jika orang seperti La ode abu hanifa ini membuat postingan yang sarat dgn politik pasti akan mendapat tanggapan besar para followers nya, begitulah, sunnatullah di dunia Maya.

Namun apa yang terjadi ketika beliau di ingatkan perihal perlakuan komentar di atas yang menurut saya sah sah saja ?, bahkan komentar tersebut adalah peringatan bagi (akan saya katakan) "publik figur" seperti beliau, dan sama sekali peng-komentator tersebut tidak mencela siapapun.
Maka ALHAMDULILLAH!, ketika beliau dengan rendah hati meminta maaf kepada komentator tersebut. Disinilah Indah nya akhlaq ahlussunnah yang patut kita pelajari. ketika di ingatkan, dengan tanpa basa basi beliau meminta maaf.

Apa yang saya tuliskan disini, sama sekali bukan bermaksud menyebarkan aib sesama muslim. Tetapi bagaimana kita dapat mengambil pelajaran bahwasanya setiap persoalan itu tidak selalu kita menangkan dengan beradu argumen. Cukuplah akhlaq yang menunjukan diri kita ini siapa...
Saya juga salut dengan seseorang Pemilik akun Abu khalid yang sudah memperingati beliau, walau sebelum nya banyak tanggapan lain yang mengatakan ketidak setujuan terhadap peringatan semacam itu.
Begitulah indahnya Islam, di tengah maraknya fitnah menebar dikalangan umat, masih ada orang orang yang selalu istiqomah dalam menjalankan agama ini.

Semoga saja kita bisa mencontoh ya gaes...

Jujur saja, setelah kejadian tersebut insha allah saya semakin mantap untuk menata kembali kehidupan saya yang sebelumnya sempat amburadul. Maklum, history sebelum menikah terbilang jelek seperti halnya Anak muda kekinian yang labil dalam mencari jati diri.

Berikut saya lampirkan bukti capture agar tidak terjadi fitnah, dan agar tulisan ini tidak berkesan seolah melebih lebihkan hal semacam ini.


Cukup sekian.


Edy Irwanto.


*Penulis seorang kritisi rendahan, dan juga pernah menjadi mantan fans wolverine dalam serial Marvel