Kehidupan macam apa yang di inginkan ? ah sudahlah...
kehidupan, apa yang kita cari dalam
hidup. Dan saya memang barada dalam kungkungan normalitas yang terkadang
membuat saya lupa bagaimana cara memaknai hidup. Terkadang saya juga bosan
untuk hidup menjadi orang yang normal dengan mencukupi kebutuhan yang semakin
membebani. Bekerja, ya bekerja...dengan cara ini lah saya mencoba berbaik
padahal dia adalah saya anggap musuh diri sendiri. saya bekerja masih di bawah
naungan pemilik modal yang senantiasa menyuruh kami tunduk dengan segala
perintahnya. Tidak juga apabila saya tetap berada dijalur mereka dan sebaliknya
tidak memusuhi pekerjaan ini. Memang saat ini adalah saat dimana saya mencapai
titik jenuh yang benar-benar jenuh. Jenuh dengan pekerjaan, jenuh dengan
kawanan, termasuk keluarga sendiri. Saya merasa saat ini seseorang yang paling
benar adalah saya sendiri, dimana sudah tidak ada tempat lagi untuk mempercayai
seseorang, saat dimana saya merasa di tikam diri sendiri apabila menempatkan
kepercayaan lebih terhadap seseorang. Apakah saya terlalu serius dalam
menghadapi persoalan semacam ini ? dan terkadang Cuma ketidakseriusan yang
membuat saya menjadi tenang, membuat saya gembira, dan mungkin saya percaya
dengan ketidakseriusan itulah yang mampu merubah pemaknaan baru untuk
keseriusan yang sebenarnya, itu menurut saya. Benar, harusnya saya mencoba
untuk tetap tenang ketika berada dalam kondisi yang seperti ini. Kondisi yang
tidak memungkinkan, kondisi yang mengancam, mengancam siapa juga sebanarnya ?
jelas, mengancam perasaan saya sendiri. Sayalah yang terlalu mendramatisir agar
setiap persolan terlihat mengancam, menakutkan. Coba saja saya belajar tenang,
pasti setiap persoalan akan menemukan titik terang nya, coba saja ketika suatu
masalah yang serius saya anggap tidak serius, pasti akan terlihat mudah untuk
saya selesaikan. Coba saja liat besi berani, itu semacam serius dan tidak
serius dengan medan magnet yang berbeda tapi bisa saja menjadi satuan dan
berbentuk bulat keliling seperti itu. Coba saja saya tidak terlalu sedih malam
ini, pasti saya akan tetap tenang untuk sampai pada besok pagi. Tapi
bagaimanpun ini perasaaan saya. dan Saya kira hanya saya saja, di dunia ini,
yang lagi lesu karena sedih dan kecewa.
0 komentar:
Posting Komentar