Minggu, 03 Desember 2017

Benarkan Saudi Merayakan Maulid ? Inilah Yang Sebanarnya

Bantahan kepada Oknum Ustadz Aswaja yang mengatakan di saudi mengatakan Maulid. Karena beberapa hari lalu sebuah Fanpage PPMI Madinah membuat postingan yang mengejutkan kaum Aswaja dengan isi sebagai Berikut :

Arab Saudi Merayakan Maulid Nabi ?

Sehubungan dengan adanya berita yang beredar bahwa negara Arab Saudi menjadikan hari libur nasional untuk memperingati maulid Nabi Muhammad _Shallallahu ‘alaihi wasallam._

Berikut rangkuman berita PPMI Madinah, secara langsung dari kota Madinah Al munawaarah.

https://m.youtube.com/watch…


Di Konfirmasi langsung bahwa di Saudi tidak ada perayaan Maulid seperti di indonesia yang beberapa waktu lalu di sebutkan oleh Dai Aswaja yang mengatakan tuduhan tersebut.

Sumber : Facebook

 

Tokoh Salafi Ustadz M. Arifin Badri bahas Masalah Persatuan Umat di Akun Facebooknya

Di saat komunis, syi'ah dan kaum kuffar berusaha mengadu domba anda agar berkonfrontasi dengan berbagai kelompok ummat Islam, teman teman mantan 212, atau ormas ormas yang ada semisal NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, atau lainya. Agar ketika saatnya nanti, ringan bagi komunis, syi'ah dan kaum kufar untuk menumpas siapapun yang tersisa.

Menurut anda, dalam kondisi seperti ini, apa yang harus anda lakukan?

1. Tetap cakar cakaran sesama ummat Islam, demi mempertahankan kebenaran yang spesial hanya ada pada anda, dengan segala resiko sampaipun akhirnya musuh bersama dengan mudah menghancurkan semua ummat Islam apapun paham dan amaliyahnya.

2. Berusaha merubah strategi dalam menyelesaikan perbedaan internal ummat, agar benteng tempat berlindung bersama tidak roboh, dan berupaya untuk berkonsolidasi menyusun kekuatan bersama, untuk bisa menumpas atau mengalahkan musuh bersama.

Izinkan saya menggambarkan: bila anda memiliki rumah yang bocor gentingnya, lantainya kotor sekali, temboknya retak, berbau, istri anda males membersihkan rumah, anak anda kecil kecil hobi membuat isi rumah berantakan. Sedangkan di luar rumah terdapat puluhan singa, harimau dan buaya yang siap menerkam siapapun dari anggota keluarga anda. Dalam kondisi seperti ini, apakah anda akan memaksakan diri untuk merenovasi rumah, dengan segala resiko, termasuk anak anak anda diterkam harimau dan keluarga anda diganyang buaya?

Bukalah mata saudaraku! komunis mulai meringis menampakkan gigi taringnya, syi'ah berbekal nikah mut'ah mengobral pahamnya, dan kaum kuffar dengan segala potensinya, mulai bersatu untuk mencabik cabik negri kita tercinta.

Silahkan dakwahkan akidah anda, silahkan dakwahkan sunnah anda, bahkan segera dakwahkan, namun harapan saya hindari konfrontasi terbuka dengan teman satu rumah. Tanpa ada maksud meremehkan berbagai noda, sampah dan masalah yang ada di internal rumah sendiri, tetapi harapannya jangan menambah runyam masalah yang sudah banyak.

Bila satu metode mendakwahkan tauhid anda, dapat membuka konfrontasi terbuka, maka alangkah bijaknya bila anda memilih opsi dan strategi lainnya yang lebih soft dan lebih efektif dan lebih kecil gesekannya.

Kemenangan ummat Islam di DKI dalam menjungkalkan si mulut besar, menjadi momok yang sangat mereka takuti. Karena itu secara masif mereka kini berusaha mengocok dan mengadu domba ummat Islam.

Disampaing mengadu, mereka juga gencar mencari kambing berwarna hitam, untuk dijadikan "senjata" menyudutkan umat Islam, termasuk mengkader calon calon "pengantin baru", yang akan dikawinkan pada waktu yang tepat.

Ya Allah satukanlah ummat Islam dengan akidah yang benar dan sunnah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Jauhkan ummat Islam dari perpecahan yang hanya melemahkan kekuatan dan memporak porandakan barisan. Ya Allah lindungilah ummat Islam dari kejamnya makar makar musuh musuh agama-Mu. Amiin.

Oleh : Dr. Muhammad Arifin Badri
Sumber : Facebook

 

Minggu, 12 November 2017

KONFLIK SURIAH: Bantahan Terhadap Fans Assad Dan Pembenci Wahabi

Tulisan ini saya posting karena masih relevan untuk membantah mereka yang mengatakan bahwasanya konflik yang terjadi di Suriah di dalangi oleh kaum Wahabi. SIMAK!

Oleh habib Malikul Amin Teuboh

KONFLIK SURIAH

Pada dasarnya konflik di Suriah tidak bisa dipisahkan dari pergolakan tanah Arab yang dikenal sebagai Arab Spring dimana dimulai dari Tunisia dan sekarang berada di Suriah juga Yaman. Banyak orang kurang info berkata bahwa Arab Spring adalah konspirasi USA. Ini klaim yang sangat salah dan absurd. Kita akan bahas satu persatu sampe ke Suriah.

1. Tunisia

Tunisia merupakan sebuah negara di Afrika Utara yang kita kenal sebagai Maghreb. Arab Spring dimulai dengan pembakaran diri seorang tukang buah yang mana dia melakukan itu karena protes terhadap kemiskinan di Tunisia. Cara ini jelas salah dalam Islam (membakar diri). Kejadian itu membuat semua rakyat Tunisia marah terhadap Ben Ali (presiden Tunisia).

Komposisi rakyat Tunisia bukanlah mayoritas Wahabi melainkan Sufi. Rakyat ini marah pada Nen Ali yang dikenal korup dan memperkaya diri keluarganya. Efek dari kejadian ini Ben Ali lengser kemudian minta suaka ke Saudi. Padahal ketika berkuasa Ben Ali melarang semua buku agama dari Saudi. Lucu kan gan ? Dan harap diingat Ben Ali ini sekutu USA. Pada jamannya dibentuk satuan pangkalan intelligent USA di kenal sebagai Africom (African Command). Jadi apa mungkin sekutu menjatuhkan sekutu ?

Tidak mungkin, malah USA membela Ben Ali dengan Plan A-Z yaitu pengadaan pemilu dsb walau kelompok Ben Ali mengatakan USA yang mau menjatuhkan mereka. Itu biasa toh Soeharto berkata begitu juga, Pdahal Julukan Smiling General itu dikasih USA.

Dalam hal ini kita bisa tarik kesimpulan apa yang terjadi di Tunisia murni gerakan rakyat yang sudah jenuh pada pemerintahannya.

Baru ada konspirasi USA ketika kelompok Ikhwanul (Gabungan faksi Islam yang di dalamnya ada Sufi, Bahkan bisa di katakan Sufi semua karena di Tunisia hampir semua Sufi) berkuasa. Ketika itulah didakan tembak kiri dan kanan yang membuat pemilu di percepat sehingga kelompok Ikwan meninggalkan suara mayoritasnya di parlemen untuk menghindari pertumpahan darah seperti di Mesir.

2. Mesir

Penguasa Mesir yang di gulingkan oleh rakyatnya (Mubarak) adalah sekutu USA dan Israel dimana dia menandatangani perjanjian Camp David yang akhirnya berujung pembukaan kedutaan Israel di Mesir dan dibukanya keran pipa gas Mesir ke Israel. Mubarak berkuasa setelah Anwar Sadat tewas terbunuh. Selama berkuasa dia memerintah dengan hukum darurat alias tidak ada pemilu serta partai tunggal. Selama puluhan tahun berkuasa dia membangun emperium bisnis yang mengeruk harta rakyatnya dimana ini membuat Mesir menjadi salah satu negara Arab termiskin.

Namun Mubarak dan Jamal Mubarak kaya sekali sampe punya castle di Inggris. Rakyat turun kejalan dan yang turun bukan lah orang Wahabi melainkan seluruh rakyat dari Sufi sampe Liberal. Gerakan Ikwanul Muslimin Mesir sendiri pada dasarnya banyak diikuti oleh Sufi (Aswaja), Lhawong syaikh Hasan Albana pada dasarnya adalah seorang Sufi (Mau bantah nee yang Aswaja ? Tanya sama pak Idrus Ramli).

USA berkawan dekat sama Mubarak dan militer Mesir mendapatkan bantuan 2 Milliar dollar pertahun dari USA sampe sekarang. Jadi apakah ini konspirasi Israel dan USA + Saudi dalam melengserkan Mubarak ?

Bukan, Melainkan rakyat Mesir sendiri karena rumus revolusi dalam ilmu sosial hanya 3 variabel yaitu : Rkyat tidak mau + Pemerintah tidak mampu + Asing tak mau menipu lagi (kepentingannya sudah selesai).

3. Masuk pada Suriah

Setelah direbutnya Syam dari Utsmaniyah oleh Barat yang lalu membagi Syam menjadi dua dibawah perjanjian Sykes and Piccot dengan komposisi : Suriah dibawah Perancis, Dan Trans Jordan dibawah Inggris ditambah wilayah khusus Palestina.

Setelah perjanjian diatas, Wilayah Suriah diberikan secara otonom pada kaki tangan Barat yaitu Feisal Ibn Husein dengan nama daerah Al-Mamlakah al-‘Arabīyah As-Sūrīyah. Namun kerajaan ini hanya berlangsung singkat karena diambil alih lagi oleh Perancis dan para Komunis. Orang-orang Sosialis juga tidak suka negara ini, Maka tukar guling negara ini adalah Iraq dan Transjordan yang akhirnya diberikan kepada keluarga Hasyemite (Syarief Mekkah) karena jasa mereka dalam menumbangkan Utsmaniyah (bisa di baca di arab revolt http://www.kinghussein.gov.jo/his_arabrevolt.html ---> website resmi pemerintahan Jordania yang beraliran Aswaja/SUFI).

Setelah kolapsnya kerajaan dan berada dibawah French Mandate, Terbentuklah UAR (United Arab Republic, Gabungan antara Mesir dan suriah di bawah Naser). Isi republik ini tidak lebih daripada Komunis yang malu-malu, Yaitu Komunis yang malas sholat namun kalo mati minta disholati, Namun tidak mau takluk pada syariat Allah.

Pada tahun 1963 terjadi kudeta yang membuat republik ini bubar dan menjadi Syria (nama sekarang), Dengan salah satu pelaku adalah bapaknya Bashar Al assad yaitu Hafedz Al Assad.

Assad sendiri Baathist tulen (Ideologi karbitan Michel Alfaq). Ideologi Baathist merupakan wujud sinkertisme seluruh ajaran Kiri + Nasionalis, Dimana ajaran ini sudah pasti sekuler. Setelah kudeta, Hafedz mendapatkan posisi mentereng yaitu komandan regional yang tugasnya memonopoli kekuatan militer hanya di tangan kaum Baatist. Setelah itu kariernya menanjak sampai menjadi presiden.

Naiknya Hafedz menjadi presiden mendapat penentangan dari mayoritas rakyat Syria karena Hafedz berasal dari suku minoritas Alawite (Nushairiyah), Yang mana Alawite ini suku yang tidak disukai. Sialnya, Bagi kaum Muslim, Alawite tidak dianggap muslim, Dan bagi kaum Syi'ah juga tidak dianggap Syi'ah.

Baru tahun 80 an Syi'ah Imamiyah melalui mufti Lebanon dari gerakan Amal (cikal bakal Hizbullat) memasukkan Alawite (alias Nushariyah) sebagai salah satu cabang Syi'ah.

Naiknya Hafedz menjadi presiden Syria membuat kronisme baru. Kalau jaman UAR hanya berupa monopoly Baathist, Tapi sekarang Baathist yang dimonopoli oleh Nushriyah dan keluarga serta suku nya Asad yang memegang seluruh sektor vital negara.

Contohnya adalah Rifat Asad (saudara Asad) yang di tunjuk menjadi penguasa BUMN Suriah, Atau menantu Hafedz yang di tunjuk menjadi Kepala Militer unit Penjaga revolusi, Dan sebagainya
Perbuatan ini membuat gap sosial antara mayoritas muslim dan minoritas Alawite. Pada masa itu mayoritas muslim hanya menjadi orang miskin, Hidup di perkampungan, Dsb. Sdangkan Alawite menjadi orang kaya. Mayoritas muslim susah mendapatkan akses pada kekuasaan sedangkan Alawite sangat mudah.

Ibaratnya bagaimana perasaan orang Aceh, kalau dipimpin sama orang Alas (Kuta cane) dan semua jabatan birokrasinya di pegang mereka ? Ya pasti ngamuk, Lhawong masjid dipegang Muhammadiyah aja langsung pada ngamuk (Ini fakta soskal jadi ndak usah dibantah).

Setahun setelah Hafedz naik, Kaum muslim makin tenggelam dalam kemiskinan. Pada saat itu kaum muslim beralih kepada Ikwanul Muslimin, Gerakan Islamiyun yang anti segala bentuk Komunisme, Liberalisme dan segala variantnya (IM suriah itu Sufi Loch). Gerakan anti Hafedz dan Baathist makin bertambah dikarenakan perbuatan rezim Suriah di Jordania yang ingin menumbangkan kerajaan Jordania yang di pimpin oleh keturuanan Syarief Mekkah (Peristiwa Black september).

Lalu terjadilah peristiwa Hamma : Puluhan ribu rakyat Suriah (Sunni/Aswaja) dipindah alamkan oleh gerombolan Asad hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Peristiwa ini tercatat dalam sejarah sebagai sebuah pembantaian besar oleh negara pada rakyatnya. Padahal rakyatnya cuman ingin kesetaraan ekonomi yaitu si miskin bisa berobat, Si miskin bisa beli roti dsb (Manusiawi kah pemerintahan seperti itu ?).

Sedangkan saya sebagai orang Aceh tulen melihat perilaku Jakarta pada rakyat Aceh pada jaman konflik saja saya sangat muak, Sedangkan apa yang terjadi di Suriah dulu dan sekarang, Ratusan kali lebih berat dari pada yang terjadi di Aceh kemarin.

Banyak orang yang buta hati dan kehilangan rasa kemanusiaan mengatakan konflik Suriah sekarang adalah setingan Wahabi, USA, Israel, Turki. Ini jelas pernyataan yang sangat lucu. Kenapa ? Karena Turki itu Sufi dan beberapa tahun lalu belum lama ini kapal mereka (Marvi Marmara) diserbu sama tentara Zionist.

Kan lucu omongan macam itu ?. Konflik Suriah dimulai oleh Arab Spring. Rakyat Suriah pada awal Arab Spring adalah masyarakat yang tertinggal dari negara Arab tetangganya dimana Bashar memimpin berdasarkan warisan dan tidak mencabut hukum darurat yang berlaku dari jaman ayahnya, Yang akibatnya tidak ada kebebasan, Tidak ada pemilu jurdil (Settingan semua macam jaman pak Harto), Tidak ada pilkada, Dan jangan harap ada TV yang menyiarkan acara seperti ILC.

Awal mula konflik Suriah adalah rakyat berdemo minta transisi melalui pemilu yang itu sama kejadianya seperti di Indonesia (ORBA). Bedanya, Bashar menjawabnya dengan membunuhi rakyatnya, Membom masjid, Menyerbu masjid dan memutilasi anak-anak (ini fakta). Malah saya menonton sendiri bagaimana prosesi pengeboman oleh Tentara Suriah pada sebuah pemakaman aktivis yang dibunuh tentara, Ketika masyarakat lagi mengarak keranda mayat kemudian dimortir
Apakah ini manusiawi ? Negara apa yang menodongkan senjatanya pada rakyatnya ?!

Sebagai orang Aceh saya melihat sendiri kejadian konflik waktu referendum kedua, Dimana anak-anak naik boat diberondong dari jembatan Peunayong oleh aparat dan saya sangat muak sampai menangis melihatnya. Dan hari ini saya melihat yang lebih parah di Suriah.

Demikianlah cikal bakal konflik Suriah, Bukannya konspirasi USA, Turki dan Israel. Malah yang betul Israel itu dekat sama Asad. Setelah Golan hilang, Asad mendapatkan Lebanon Utara sebagai kompensasi partisi Lebanon. Gantinya adalah Israel mendapatkan wilayah selatan. Baru setelah 2005 Asad / Suriah meninggalkan Lebanon Utara atas desakan PBB.

Konflik sektarian di Suriah bukan para pejuang yang menciptakan melainkan Asad sendiri dengan mengundang Iran dan Hizbullat. Raja Jordan sendiri (Abdullah ibn Husein) yang bilang Iran mau membuat bulan sabit Syi'ah di tanah Arab.

Sekedar info, Raja Husein ini Aswaja tulen loh...

Asad menggunakan pembelaan sektarian pada rezimnya dengan memakai mufti-mufti yang tidak jelas untuk melindunginya. Mufti seperti apa yang membiarkan rakyatnya di bantai ? Mufti itu menjual isu Wahabi sebagai dalang perlawanan. Ini berbeda dengan Khadafi yang memakai fatwa Wahabi untuk melindungi posisinya sampai minta fatwa syaikh yang gagal datang ke Jakarta tapi sama syaikh tersebut dicuekin.

Sangat lucu pejuang Suriah dibilang Wahabi padahal FSA (free Syirian Army) itu isinya Sufi, Sekuler, Kristen dan ada Nushairiyah juga. Pendiri Syriacare itu (Shaikh Ali Shabouni) adalah seorang Aswaja yang pernah datang ke Indonesia menerangkan “Cara pintar berdebat dengan Wahabi”. Apa beliau Wahabi juga ?

Terus apakah Turki itu juga Wahabi padahal kita tau Turki itu negeri Sufi, Kampungnya Jalaludin Rummi.

Jadi lucu sekali celotehan orang-orang buta informasi dan sejarah yg menuduh Wahabi dalang konflik di Suriah. Orang-orang yang di tuduh Wahabi baru datang ketika melihat pembantaian yang tidak berimbang oleh rezim Bashar di Suriah sebagai pembelaan terhadap saudara-saudaranya kaum muslimin terlepas apa madzhab mereka. Para Wahabi itu datang dari Eropa, Chechnya, Saudi, Mesir, Libya, Tunisia dan seluruh dunia. Malah mujahidin Afganistan pun ada di Suriah, Sedangkan kita tau mereka adalah Sufi Deobandi yang dijuluki sebagai Wahabi oleh Sufi Berlevi.

Jadi sangat jauh api dari panggang jika mengatakan konflik suriah di motori oleh Wahabi. Hanya orang-orang yang tidak bisa berpikir sebagai manusia bermoral yang mengatakan itu.

Selasa, 07 November 2017

Setelah Pengajian Ustadz Felix, Kini Pengajian Ustadz Bachtiar Nasir Mau di Bubarkan

Beberapa waktu lalu pengajian Ustadz Felix siaw di bubarkan oleh segerombolan ormas yang mengaku cinta NKRI  (Berita klik sini).

Kini sebuah fanpage dari WESAL TV Keluarga  melaporkan bahwa pengajian yang akan di selenggarakan di Garut akan di bubarkan oleh ormas yang mengatasnamakan PCNU kabupaten Garut. Pengajian tersebut rencananya akan di isi oleh Beberapa Ustadz, Seperti Ust. Bachtiar Nasir dan KH. Ahmad Sabri Lubis.

Selengkapnya seperti di bawah ini:


PENGAJIAN AKAN DILARANG (LAGI) DI GARUT, FPI CIREBON BEREAKSI 

Jangan sampai tujuan komunis mengadu domba tercapai. Saat satu diangkat terus menerus. . dibiarkan membubarkan pengajian, padahal mestinya yang membubarkan adalah aparat penegak hukum, bukan ormas. Maka akhirnya ada ormas lain yang bereaksi.

Sadarlah jangan mau dimanfaatkan dan sabarlah agar tidak mau diadu domba. Pada akhirnya yang rugi adalah kita semua.

Pemerintah dalam hal ini aparat harus mengambil peran yang semestinya, karena saat ia tidak terlalu "berfungsi" menegakkan aturan yang ada (membiarkan yang tidak melanggar hukum, melarang yang melanggar hukum) maka akhirnya pihak-pihak yang nggak ada hubungannya justru yang menjalankan fungsi tersebut; melarang atau membela suatu kegiatan. Dan ini sangat berbahaya. 

Juga bagi ormas Islam yang mengaku memerangi siapapun yang anti NKRI agar memulai dari yang sudah jelas jelas melawan NKRI seperti OPM di Papua, barulah silahkan memeriksa saudara sendiri.
Meninggalkan yang jelas melawan NKRI dan meributi saudara sendiri sesama ummat Islam adalah perbuatan yang dipertanyakan.


Subhaanallah. . entah mengapa di era ini terasa nggak keruan. Ancaman asing sangat terasa dan keadaan di dalam pun terasa kacau balau.

Rabu, 01 November 2017

RAJAWALI QURAISY: Drama Sejarah Islam, dan Sosok Pemimpin Era Bani Umayyah

Abdurrahman ad-Dakhil adalah peletak dasar bagi berdirinya Dinasti Bani Umayyah di Spanyol dan berkuasa selama 90 tahun.

Pada tahun 750 Masehi ketika Dinasti Abbasiyah melakukan pembunuhan terhadap keluarga Bani Umayyah, dia berhasil melarikan diri. Ad dakhil mengembara selama lima tahun melalui Palestina, Mesir,Afrika Utara, dan akhirnya berakhir di Spanyol. Berkali-kali ia terkepung oleh tentara Bani Abbas.

Dia mampu menguasai Spanyol setelah mengalahkan Yusuf al-Fihri, gubernur Andalusia (nama Spanyol waaktu dulu) saat itu.

Masa pemerintahannya dikenal oleh para ahli sejarah dengan masa pembangunan besar-besaran.
Dia membangun kotamenjadi lebih indah, membuat pipa air agar masyarakat ibu kota memperolah air bersih, kemudian mendirikan tembok yang kuat di sekeliling kota Kordoba dan istana.

Ad Dakhil juga membuat taman yang dinamakanAl-Rusafah di luar kawasan Kordoba, menjadikan Kordoba sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan yang paling menarik di wilayah Eropa, dan sebagai tandingan dari Baghdad yang berada di bagian Timur. (wiki)

Ingin tau lebih lanjut bagaimana ceritanya? Silahkan simak di Salam Televisi setiap Selasa, pukul 20.00 WIB.

*Siaran ulang pada :

Senin, pukul 06.00-07.00 WIB, Rabu, pukul: 06.00-07.00 WIB, Kamis, pukul 10.00-11.00 WIB, Jum'at, pukul: 11.30-12.30 WIB, Sabtu, pukul 10.00-11.00 WIB, Ahad, 13.00-14.00 WIB.

Taat Kepada Penguasa yang Tidak Menerapkan Hukum Islam

Dunia facebook masih saja hangat membahas perkara Manhaj. Bukan saya menyepelekan Manhaj, tetapi mbok ya sama sama mikir gitu... kita koar koar di dunia maya dan berpecah belah, sementara di Syam, para Mujahidin yang  darahnya sering tumpah demi bela Agama Islam juga tidak jarang terjadi perselisihan di antara Faksi Jihad di kabarkan sedang menandatangani prakarsa perdamaian Alhamdulillah.

Beberapa waktu lalu memang ada kejadian di dunia maya. Setelah seleberiti dunia maya, Sebut saja AH*T memposting video klarifikasi nya. Lebih tepatnya permintaan maaf karena video sebelumnya yang telah terlanjur viral mengatakan "Pemerintah, Monyet monyet berseragam coklat", Thogut dan semacamnya. Maka banyak yang merespon mengenai klarifikasi nya ini, ada yang pro dan juga banyak yang kontra.

Dalam menanggapi hal di atas maka Saya coba sedikit iseng, iseng membuat status seperti di bawah ini:

Beberapa bulan lalu ketika Ustadz Abdul mu'thi al Maidani Dauroh di Sampit saya bertanya ;

"Bagaimana sikap kita ketika mendapati celaan dan di labeli Murji'ah (Di sosmed) karena berusaha untuk tdk keluar dari ketaatan pemimpin yg tidak berhukum dgn Hukum islam?"

Di jawab kurang lebih begini ;

"Tetap taat, dan biar kan saja mereka begitu. Atau katakan seperti Imam Syafi'i berkata : (Jika dengan mencintai keluarga Nabi aku disebut Rafidhi (Syiah), maka saksikanlah sesungguhnya aku seorang Rafidhi)". 

Wallahu a'lam.

Maka setelah munculnya status saya di linimasa, dengan itupula muncul komentar yang ngajak debad dan respon mematahkan argumen, Seperti di bawah ini:

Eko Abu Labib Kenapa harus murjiah kalo bisa melakukan sunnah... ingatlah imam ahmad ibn hanbali bagaimana dia di penjara krna tdk mau mengikuti kesesatan penguasa..

Edy Irwanto Tdk mengikuti kesesatan bukan berarti keluar dari ketaatan.

Aditya Imam ahmad tidak taat disuruh mengatakan Al Quran Itu Makhluk

Eko Abu Labib Lah kalo diartikan kan artinya imam ahmad gak taat kpd penguasa kalo begitu, bijimane?

Edy Irwanto Justru imam ahmad taat kepada penguasa, tp tidak dalam perkara maksiat kepada allah.

Ada riwayat yg mengatakan bahwa ketika itu imam ahmad di provokasi untuk melawan penguasa (karena mengatakan alquran mahluk) tp beliau menolak tawaran tsbt.
 
Aditya Taat kepada penguasa ga mungkin ente cinta jihad dan perjuangan.

Mau jihad izin ulil amri, ga bakal dizinin ya bakal jihad.


Ormas islam dilarang, ya ga bakal ada peningkatan dakwah di negeri ini.
 
Edy Irwanto Taat disini tidak perkara kemaksiatan. Ente terlalu ber api api soub mengatakan kita tak cinta jihad dan tak marah ketika ormas di larang.
 
Edi Septriyanto Antum sdh jihad kemana akhi?  (membalas komen aditya)
 
Mustopa Afwan... Adakah ormas yang tidak ada pemimpinnya.. kalo ada ane ikut ormas tsb...

Erizal Bin Katab Ustadz salah takwil (bodoh), yg berfatwa tanpa landasan ilmu. Masa semua penguasa yg tidak berhukum dengan hukum Islam dipukul rata semua sebagai ulil amri, tanpa dirinci lagi. Apa ia tidak tahu bahwa Syaikh bin Baz aja mengkafirkan Saddam Husein yg berpaham komunis?

Muttaqinasaki Penguasa yg mengajak ke neraka apakah harus di ikuti?

Ibnu Taimiyyah intinya nunggu jadi tumbal seperti rohingya atau jadi negara kristen filifina.. 

Sebenarnya masih banyak kolom komentar yang tidak saya tulisakan disini, karena status seperti ini kerap berakhir dengan gontok-gontokan sesama aktivis Islam. 

Kamis, 26 Oktober 2017

Hijrah Saya & Konflik di Suriah

Saya ingin bercerita sedikit mengenai pengalaman pribadi beberapa tahun belakangan lalu. Awalnya saya memang sudah bosan menjalani gaya hidup yang tidak teratur. maklum, seperti anak muda kebanyakan yang pola hidupnya hedonisme - liberal.

Lalu, di tengah pencarian itu saya coba membuka wawasan keagamaan. mulai memahami Islam sedikit demi sedikit. Tentu dengan cara yang salah pada awalnya.

Ketika itu saya tengah berpacaran dengan seorang gadis, dan saya mengajak dia bercita cita untuk menikah lalu membina rumah tangga Sekuler. Seperti; "Ketika memiliki anak kelak akan kami sekolahkan di sekolah katolik favorite di kota ini", atau "membeli anjing yang bagus untuk di ajak jalan jalan ketika sore". hahaha...

Setelah itu saya banyak mencari referensi dari tulisan tulisan di internet mengenai Islam, tidak banyak yang saya jumpai, kebanyakan hanya tulisan dari Tokoh Liberal semisal Ulil Abshar Abdala dan dedengkot liberal lainnya.

Hingga suatu ketika, saya mulai memprint Poster khomeini lalu saya tempel di dinding kamar sampai pernah di tegur oleh kawan dan dia bilang begini; Kamu Syiah ya ? ya tentu saya jawab tidak. Alasan saya ketika itu, Khomeini adalah Imam Besar Iran. Penggerak revolusi islam di negara Tersebut. Dan inilah bentuk hormat saya kepada dia. Begitu dulu pikir saya.

Saya sudah lupa Artikel mana yang saya baca, ada yang ngebahas mengenai konflik di Suriah. pada tulisan inilah saya mulai tertarik untuk mencari tau isu mengenai peperangan di timur tengah itu.

Sebelumnya, saya memang sedikit tau bahwa Basyar Al Asad adalah diktator yang membunuhi rakyaknya. Hingga suatu hari saya menemukan di salah satu pinggir jalan di kota sampit ada sebuah Distro yang menjual kaos/T-shirt bertemakan Mujahidin Suriah dan Pejuang-pejuang Islam lainnya. Saya senang sekali, merasa Militan kemana mana mengenakan Kaos-kaos jihad sembari mengendarai Vespa berwarna Pink yang sudah lama saya jual.

Cerita saya ini sebenarnya masih belum berakhir, tetapi secara garis besar proses saya berhijrah memang cukup unik. Mulai dengan perasaan bosannya terhadap Hedonisme-liberal, Tertarik dengan Islam tetapi tidak tahu Ajaran Islam yang murni itu seperti apa, hingga mengetahui bahwa Basyar Al assad bukan hanya sekedar diktator tetapi juga memiliki ambisi Sektarian terhadap kaum Sunni di Suriah.

Maka dari sinilah awalnya... Saya semakin tertarik mencari kebenaran, ingin mencari referensi sebanyak banyaknya mengenai Apa itu Islam Sunni, Syiah, konflik suriah, dan kenapa Basyar Al Assad menjadi diktator d Suriah?


Insya Allah Bersambung.


yang sah secara syariat yang dibaiat oleh para sahabat dan tabi’in secara umum, termasuk tokoh-tokoh sahabat seperti Abdullah bin Abbas dan Abbdullah bin Umar radhiallahu ‘anhum.

Read more https://aslibumiayu.net/10612-kenapa-syiah-membenci-yazid-bin-muawiyah-padahal-husain-tidak-menolak-baiat-kepadanya.html

Minggu, 17 September 2017

Percakapan (Syubhat Murji'ah)

Ada sepasang sahabat lama yang jarang bertemu lalu mereka berdua menceritakan sahabat lainnya seperti di bawah in :

Budi : Si fulan itu aku lihat hobi nya cuma mabuk mabukan, padahal dia sudah punya istri dan anak. Kenapa ya gak tobat seperti kita? 

Bada : husss, jgn begitu bud... Walaupun si fulan sering mabuk mabukan dan menelantarkan anak dan istrinya, tapi hati nya fulan siapa yg tau? Jgn jgn dia lebih beriman daripada kita. Ujar si bada menjelaskan. 

Sekedar tambahan bahwasanya si bada diatas sering mengikuti majelis sufi di rumahnya habib si "anu".

Soal :

*Jika merujuk kepada Prinsip-prinsip Ahlus sunnah wal jama'ah, masuk kategori apakah Akidah si bada yang sufi ini?

A. Qodariah
B. Khawarij
C. Murji'ah
D. Rafidhah

Jawaban yang tepat adalah  C. MURJI'AH.



Jumat, 08 September 2017

Surat Untuk Yazed Al Rantissi, Anak-ku

Dan demi perpanjangan tangan remah di mulutmu anakku,
Jangan izinkan aku terlelap menjagai setiap sisa pembuluh hasrat yang kumiliki hari ini...

Demi setiap huruf pada setiap fabel yang kututurkan padamu sebelum tidur, matahariku!


Rabu, 15 Dzulhijjah 1438 H a.k.a 6 September 2017, anak pertama kami lahir menghirup udara didunia yang sempit ini. Alhamdulillah.

Tidak banyak yang diharapkan dari seorang ayah kecuali ingin anaknya menjadi anak yang sholeh, dan bermanfaat bagi Agama Islam. Insya Allah.

Dengan ini kutuliskan sebuah catatan agar kelak anakku membaca dengan jiwa besarnya.

Bismillah,

Nama-mu Yazed Fawaz Al Rantissi. Sebelumnya, Fawaz adalah Jawaz karena banyak yang protes ke ayah, lalulah ku ganti menjadi Fawaz yang didalam bahasa Indonesia artinya "Kemenangan". Disini akan Ayah Syarah mengenai makna nama-mu yang aduhai ini, maka janganlah minder ketika kelak kau sudah dewasa anakku. Karena nama adalah sebuah identitas dari seseorang. dan kau seorang Muslim, maka berbanggalah dengan nama Muslim-mu.

Berikut penjelasan dari nama-mu :

Pertama :

Yazed atau Yazid (bin muawiyah) adalah nama seorang Khalifah pada masa Bani Umayyah, bisa di sebut dengan Yazid 1.

Beliau Merupakan seorang tabi'in.
Beliau adalah orang pertama yang memerangi Konstantinopel pada tahun 49 H. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pasukan pertama yang memerangi kota Kaisar adalah orang-orang yang diam­punkan (dosa-dosa) mereka.” (HR. Al-­Bukhari). 

Nama Yazid juga merupakan nama yang sangat di benci kaum Syi'ah Rafidhah. Dengan berbagai macam fitnah di lontarkan kepada Yazid 1 dalam rangka memburukkan pamornya dan pamor Bani Umayyah. Juga sebagai bahan untuk mencela sebagian shahabat.

Dan sekaligus, Yazid adalah nama seorang da'i senior di tanah air. Tepatnya nama orang tua beliau yaitu, Abdul qodir Jawas. Nama lengkap da'i tersebut adalah Syaikh Yazid bin Abdul qodir Jawas. Seorang aalim yang akhir akhir ini menjadi bahan omongan banyak orang yang tidak suka dgn cara berdakwah beliau. Banyak pula tuduhan miring yang membuat ayah sakit hati, seperti tuduhan Murji'ah.

Adapun kenapa nama Yazid bisa diplesetkan menjadi Yazed, karena menurut ayah keren aja sih, ada bagian nama ayah sendiri, Edy. lagian, Yazed dan Yazid itu artinya sama, cuman logatnya berbeda.

Kedua :

Fawaz, Artinya "kemenangan". Nama ini hanya tambahan dengan maksud Doa untuk-mu dan teruntuk Kepercayaan yang kamu yakini.

Ke tiga :

Al Rantissi.
Jika kamu kelak aktif di dunia pergerakan (Mudah-mudahan tidak), tentu akan mengenali nama yang satu ini. Beliau adalah salah satu tokoh yang ikut mendirikan organisasi politik HAMAS, yang Syahid (Insya allah).

Seorang dokter yang mengeyam pendidikan di Mesir ini dahulu nya pernah bergabung di Ikhwanul Muslimin. Kemudian kembali ke gaza lalu mulai lah aktifitas nya bersama Hamas.

Jadi, nama Yazed Fawaz Al Rantissi ini ayah gabungkan menjadi satu-bagian dengan harapan dan sekaligus doa agar hati hati kaum muslimin bersatu hingga menuju kemenangan. Dan ini juga sebagai bentuk konsistensi ayah yang selalu berada di pertengahan, antara Salafi dan Haroki.

Sekian~


Selasa, 05 September 2017

Donasi Untuk Muslim Rohingya, Kesini Saja!

Terkait konflik yang sedang berlangsung di Myanmar, saya tidak banyak ingin menuliskan sesuatu karena memang lagi sibuk dan juga istri saya tengah hamil tua, mungkin dalam hitungan jam Insya Allah akan segera melahirkan. Mohon Doa'nya,

Tetapi untuk kaum muslimin yang ingin menyisihkan sebagian rezki nya untuk disumbangkan ke Muslim Rohingya tidak perlu khawatir karena akan saya berikan Rekomendasi beberapa lembaga yang Insya Allah Amanah dalam hal ini.

Berikut Silahkan di simak :

1. Golden Future Foundation adalah wadah besar bagi ‘Koalisi Kemanusiaan Indonesia’. Menjembatani jarak dan waktu antara mereka yang ingin membantu, dengan saudaranya yang berhak dibantu. Berfokus pada isu-isu besar Islam dan dunia. Terkait dalam konflik Rohingya, saya sudah menanyakan bahwa Donasi yang kita kirimkan melalui lembaga ini akan di salurkan ke Mujahidin Rohingya langsung, hingga Pengungsi atau Masyarakat Rohingya.

Jika tertarik untuk mendonasikan sebagian rezeki ke lembaga ini bisa transfer ke Rekening :

# MANDIRI Syariah 7108142787
# BNI Syariah 0507663939
# BRI 040701000303569
# MUAMALAT 101010 7272

Atas nama Yayasan Golden Future

Konfirmasi :
WA/SMS/Telp 087835555560
SMS/Telp 081215555560

2. Rodja Tv (Rodja Peduli) adalah sebuah Saluran Tilawah Al-Quran dan Kajian Islam. Pada awalnya Rodja adalah sebuah radio yang bertempat di kota Bogor. Tetapi dengan majunya dakwah Sunnah di Nusantara, maka kelanjutannya Rodja mempunyai Saluran Televisi sendiri. Dan Rodja Peduli adalah sebuah Program sosial yang dibuat oleh Rodja tv. Jika ingin donasi melalui lembaga ini bisa di :

Bank Syariah Mandiri (cabang Cibubur)
*756 1616 005*
a.n. Yayasan Cahaya Sunnah
(Kode bank untuk transfer melalui ATM Bersama dan Prima: 451)

Mohon lebihkan angka "5" di akhir nominal transfer sebagai kode khusus infak bantuan kemanusiaan Muslimin Rohingya. _Contoh: 1.000.005_.

Informasi selengkapnya di:
021-823-3661 (telepon)
081-989-6543 (SMS/WA)

Demikian beberapa Lembaga yang saya Rekomendasikan pada kesempatan kali ini. Mungkin banyak juga lembaga lembaga lain melakukan hal serupa, jadi sesuai dengan kemauan kita ingin ber-infak melalui lembaga mana. Well, kalo saya sih 2 lembaga ini sudah cukup. Sekian~



Senin, 04 September 2017

Tiga (3) Golongan Manusia Secara Syar'i

Secara Syar'i Manusia itu di bagi menjadi 3 golongan;

1. Ulama/ahli ilmu
2. Penuntut Ilmu
3. Awam.

Awam berasal dari bahasa Arab artinya umum. Ini berasal dari buku Ustadz Abu Hafshah yang ane baca,
Disitu di jelaskan bahwa Awam secara Syar'i adalah mereka yang tidak baik agamanya.

Dan tentu disini Ilmu yang di bahas ialah Ilmu syar'i. jadi sekalipun dia bergelar doktor bahkan pejabat negara sekalipun jika tidak mengetahui Ilmu syar'i tetap berada dalam golongan "Awam". Maaf sekali lagi itu saya ambil dari bukunya Ust. Abu Hafshah ya. Hehe

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata :

"Seorang awam ahli tauhid mengalahkan 1.000 tokoh kaum kafir". 

Mengalahkan secara maknawi maupun secara fisik demikian itu karena Ahli tauhid adalah ahli Allah. Bisa cek dalilnya Qs an-Nahl ayat 43.

Sebagian ulama mengatakan ayat ini Allah hanya menyebutkan dua golongan yaitu, Ulama dan penuntut Ilmu. Dan tidak ada golongan ketiga.

Oleh karena itu, janganlah menjadi golongan yg ketiga, karena dia tidak berilmu dan tidak bertanya pada Ahli ilmu alias tidak mau mengurusi masalah agama.

Menanggapi gambar di bawah ini, termasuk yang manakah kita dalam menuntut ilmu agama?
Otodidak atau berguru ?

Alangkah baiknya kita berguru sob, datangi majelis-majelis ilmu jika tidak ada udzur.

Bukankah imam Malik pernah berkata bahwa ilmu itu di datangi, bukan mendatangi ?
Wallahu a'lam bishawab.


 
*Sponsor nya:

Jadwal Ta'lim Ahlus Sunnah Sampit
Kajian Ba'da Magrib:

1. Sabtu/ Mlm Ahad
Pemateri: Ustadz Hamzah As Sindy
Kitab: Syarah Mandzumah al Haaiyah (Tauhid)


2. Ahad/ Mlm Senin
Pemateri: Ustadz Malik Ashari
Kitab: Syarah Hisnul Muslim
*Ba'da Isya
Pemateri: Ustadz Malik Ashari
Kitab: Durusul Lughah (B. Arab)


3. Senin/ Mlm Selasa
Pemateri: Ustadz Malik Ashari
Kitab: Syarah Nawaqidul Islam (Tauhid)


4. Selasa/ Mlm Rabu
Pemateri: Ustadz Hamzah As Sindy
Kitab: Nuzhatul Muttaqin (Syarah Riyadhushsholihin/Hadits)


5. Rabu/ Mlm Kamis
Pemateri: Ustadz Malik Ashari
Kitab: Syarah Umdatul Ahkam (Fiqh)


6. Jum'at/ Mlm Sabtu
Pemateri: Ustadz Hamzah As Sindy
Kitab: -


Kajian Ummahat/Akwat:
Tiap Hari Sabtu Jam 4 Sore, di Mushalla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)

NB: Untuk Tempat, Sementara kita fokuskan di S. Parman dulu & Jadwal Sewaktu-waktu Bisa Berubah.

Info:
1. Abu Muhammad (Mang I'in)
0813 4802 0000
2. Abu Junaid (Mahfud)
0822 8154 9083

Sabtu, 02 September 2017

Tahukah Kalian Siapa Orang Yang Bangkrut Pada Hari Kiamat ?

Beberapa waktu lalu saya menuliskan sebuah status di Facebook sebagai berikut ;

TAHUKAH KALIAN SIAPA ORANG YANG BANGKRUT PADA HARI KIAMAT ?

#MUHASABAH

Sebenarnya status ini di tujukan kepada sebagian kalangan yang seringkali nge-share postingan dengan niatan Ghibah yang berujung caci maki. Saya tidak akan tuliskan siapa saja diantara mereka yang kerap posting hal yang beginian, tapi hanya saja agak bingung, untuk apa mereka lakukan ?

Baru baru ini terjadi lagi sebuah benturan di medan dakwah. ya, jika kalian aktif bersosial media maka tidak heran lagi tiap hari selalu saja ada hal yang baru di media sosial.

Sebagai contoh aksi Demonstrasi yang beberapa waktu lalu terjadi pada Masjid Imam Ahmad Bin Hanbal, di kota bogor. Masjid yang umum di ketahui bahwa pembinanya adalah seorang yang sepuh, yaitu Ustadz Yazid Bin Abdul Qodir Jawaz Hafizhahullah ini, baru saja mengalami pembekuan IMB-nya oleh pemerintah daerah setempat. Hal ini terjadi atas desakan sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam pula.

Lalu kita lewatkan berita di atas, kemudian ada lagi potongan video yang entah siapa yang pertama  kali menyebarkannya. yaitu Sebuah statemen oleh Ustadz Subhan Bawazier mengenai cara pemakaian Sorban oleh beberapa tokoh Islam yang "tidak Islami". Padahal point nya jelas, yang beliau komentari adalah Gambaran Sejarah yang dikaburkan. Seperti halnya Cut nyak Dien berjuang tanpa mengenakan Hijab.

Beberapa hal di atas hanyalah sebagai contoh  bahwa isu dunia maya makin hot. Soalnya ada beberapa orang yang memang saya kira dia ini "Hasad" sekali terhadap Dakwah Sunnah. Karena  tiap kali ada masalah terus terusan di buat viral dengan berbagai macam postingan yang menyudutkan. Saya bingung, orang ini maunya Apa ?

Dia merasa seolah olah dia tidak cacat sedikitpun, tidak juga merasa pernah melakukan kesalahan. Allahul musta'an.

Mereka yang kerap mengghibahi seorang muslim tetapi mereka merasa sudah melakukan hal yang ma'ruf adalah sebuah kebodohan. Maka dari itu penting kiranya kita mempelajari bagaimana sih bersosmed dengan cara yang syar'i ? atau setidaknya kita belajar menahan tangan yang mewakili lisan kita ini di media sosial.

Komentar kita, Postingan kita semuanya akan di pertanggung jawabkan di akhirat kelak. Karena bisa jadi, akibat itu semua kita menjadi orang yang "Muflis", yaitu Orang yang bangkrut di akhirat. Orang yang Pada hari kiamat datang dengan membawa pahala Sholat, pahala Puasa, pahala Infaq, Zakat dan Shodaqoh, dan pahala ibadah ibadah lainnya. Tetapi dia berdosa mencela orang, mengghibahi orang, menyakiti orang, makan uang orang, kemudian pahala nya di ambil oleh orang yang di Dzolimi nya tadi, habis tanpa tersisa.

Simak baik baik sebuah Video Kajian oleh Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc yang berjudul - Adab dan Hukum Media Sosial, pada link di bawah ini :

https://www.youtube.com/watch?v=Ls1S49iLvjE

Mudah-mudahan kita terindar dari hal tersebut (Muflis). Aamiin.




Sabtu, 26 Agustus 2017

Seorang Da’i Tidak Harus Bertitel Tinggi

SEORANG DA’I TIDAK HARUS BERTITEL TINGGI 

Para ulama berpendapat bahwa hukum dakwah adalah wajib bagi setiap muslim sesuai dengan kemampuannya. Namun, ketika kita ingin melaksanakan kewajiban tersebut timbul rasa was-was karena kita merasa belum cukup ilmu. Apalagi tidak sedikit orang yang melemahkan tekad kita seraya mengatakan, “kamu belum pantas berdakwah karena kamu tidak punya gelar...”. “Ust. Fulan lulusan mana sih..?”, “Mau dakwah? Emang sudah hafal seluruh al Qur’an?”, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang menajatuhkan mental sang da’i. 

Tahukah Anda..?? Da’i tidak harus memiliki tingkat ilmu yang tinggi..!! 

Memang betul, semakin tinggi pendidikan sang da’i, semakin baik dan utama. Namun, bukan berarti orang yang pendidikannya rendah lantas tidak punya kesempatan untuk berdakwah. Ia tetap memiliki kewajiban berdakwah sesuai dengan ilmu yang dia miliki. Asal yang didakwahkan adalah ilmu yang benar. 

Syaik Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin pernah ditanya terkait masalah di atas: 

Pertanyaan:
Apakah berdakwah itu wajib atas setiap Muslim dan Muslimah, atau hanya wajib atas para ulama dan para thalib ‘ilm (para penuntut ilmu syar’i)? 
 
Jawaban:
Jika seorang mengetahui betul dan mengetahui permasalahan dengan yakin (mantap) apa yang didakwahkan, maka tidak ada bedanya, apakah ia seorang ulama besar yang diakui kredibilitas dan kapabilitasnya atau seorang thalib ilm yang serius atau hanya seorang awam, karena Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah bersabda:
 
  بَلِّغُ عَنِّي وَلَو آيَةً 
 “Sampaikanlah apa yang berasal dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhari).
 
Tidak disyaratkan bagi seorang juru dakwah untuk mencapai tingkat tinggi dalam segi keilmuan, tapi disyaratkan menguasai topik yang diserukannya. Adapun melaksanakannya tanpa ilmu, atau hanya berdasarkan kecenderungan, maka itu tidak boleh. (kutipan fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin, Kitabud Da’wah (5), (2/158-159)). 
 
 
 
 
 
Edisi Indonesia: Fatwa-fatwa Terkini (2)

MUI Kota Bogor Beberkan Agenda Terselubung Dibalik Ajakan Demo Tolak Wahabi

MUI Kota Bogor menanggapi rencana aksi sejumlah pihak yang mengajak aksi turun ke jalan menolak Wahabi terkait pembangunan Masjid Ahmad bin Hanbal di Bogor Utara.
Meski selebaran yang beredar di masyarakat menyebut “Aksi Damai Bogor Utara Tolak Wahabi” namun demo itu dianggap bakal memperkeruh suasana.

“Himbauan saya, umat Islam jangan masuk perangkap provokasi perpecahbelahan tersebut,” ujar Ketua Komisi IV MUI Kota Bogor, Ustadz Wardhani kepada Pojokjabar, Jumat (25/8/2017).

Menurutnya isu Wahabi sengaja dihembuskan untuk menghancurkan persatuan warga di Kota Bogor yang selama ini berusaha menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Isu wahabi adalah bagian dari permainan musuh Islam untuk mengadu domba umat Islam dan melemahkan persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Lebih lanjut Wardhani menghimbau mereka yang akan berdemo sebaiknya mengurungkan niatnya. Pasalnya MUI menilai akan ada provokator yang bermain di balik isu penolakan pembangunan Masjid Ahmad bin Hanbal ini.

Ini permainan provokator untuk pengalihan isu terhadap agenda yang sedang mereka gulirkan,” jelasnya.
Seperti diketahui di kota Bogor memang ada beberapa isu keagamaan yang sempat membuat gaduh.

Di antara isu yang menjadi agenda terselubung untuk dimunculkan kembali itu yakni tuntutan dihidupkannya kembali GKI Yasmin, tidak boleh diganggunya Rumah Sakit Siloam di bekas Gedung Internusa, dan rencana pendirian tower dan rumah sakit di lokasi LAI di Jl. Ahmad Yani.

“Yang harus diwaspadai adalah bangkitnya komunis, misionaris pemurtadan terselubung dan menyebarnya aliran menyimpang syiah dan yang lainnya,” pungkasnya.

Sebelumnya Humas Polresta Bogor, Rahmat membenarkan adanya selebaran dan aksi yang akan dilaksanakan tersebut. Menurutnya itu bukanlah berita hoax.

“Itu bukan hoax. Memang benar dan sudah di acc,” katanya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Kota Bogor, Kompol Fajar Hari Kuncoro berharap aksi yang dilakukan tertib dan tidak anarkis. Sehingga tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan orang lain.





Sumber : Pojok Jabar

Jumat, 25 Agustus 2017

PERANG BADAR: Tatkala yang Lemah Memenangkan Pertempuran (Pdf)

Sejarah Islam memiliki cerita pertempuran yang hebat dan kemenangan perdana yang memesona atas musuh mereka. Sejarah tak terbantahkan yang paling terkenal dari pertempuran ini adalah Perang Badar, yang berlangsung di sebuah oasis barat daya Madinah pada tahun 2 H atau 624 M.

Pada tahun 622 M, Nabi Muhammad beserta sekitar seratus orang pengikutnya pergi meninggalkan Mekah untuk menghindarkan diri dari gangguan dan penyiksaan Musyrik Quraisy. Mereka menuju Yatsrib yang terletak di utara Mekah. Akan tetapi, hal itu tidak membuat Musyrik Quraisy berdiam diri. Harta orang-orang Muslim yang masih berada di Mekah mereka rampas, bahkan Musyrik Quraisy gencar melakukan ancaman dan rencana penyerangan. Dalam kondisi seperti inilah, Allah mengizinkan orang-orang Muslim berperang untuk mempertahankan diri dari musuh-musuh yang mengancam mereka. 

Setelah turunnya izin berperang, tidak serta merta Nabi Muhammad mengadakan peperangan terhadap Musyrik Quraisy yang saat itu masih sangat kuat. Langkah pertama yang Nabi Muhammad lakukan adalah menguasai jalur perdagangan Musyrik Quraisy antara Mekah dan Syam (mengganggu perekonomian Quraisy). 

Perang Badar terjadi karena Nabi Muhammad mengetahui kabar adanya kafilah dagang Quraisy yang akan kembali dari Syam. Sebagaimana tradisi Quraisy sebelumnya pada setiap musim gugur, di tahun 623 M (2 H) kafilah dagang tahunan Quraisy berangkat dari Mekah menuju Syam. Rute yang biasa ditempuh yaitu sepanjang pantai Laut Merah melintasi sekitar 80 mil timur Madinah. Kafilah dagang musim gugur 624 tersebut terdiri dari seribu ekor unta yang sarat dengan barang-barang perdagangan yang mahal. Diperkirakan nilai kafilah dagang tersebut mencapai 50.000 dinar (sekitar 105 Milyar rupiah). Kafilah tersebut berada di bawah komando Abu Sufyan bin Harb, seorang pedagang penting yang merupakan salah satu pemimpin oposisi terhadap Nabi Muhammad dan seorang perwira militer berpengalaman yang memimpin kavaleri Mekah. Karavan itu diiringi penjaga empat puluh orang. 

Nabi Muhammad pun dengan cermat merencanakan operasi ini agar meraih keberhasilan. Untuk itu, beliau mengutus tim pengintai dan intelijen guna mengumpulkan informasi yang diperlukan. Selanjutnya, beliau pun memerintahkan para sahabat—yang jumlahnya sekitar sekitar tiga ratusan personil—untuk berangkat. 

Abu Sufyan sebagai seorang yang berpengalaman mengambil sikap waspada. Saat mendekati daerah Hijaz, Abu Sufyan mengirim seorang pengintai ke depan untuk mengintip rute di depan dan untuk mengetahui aktivitas pasukan Islam. Tatkala mengetahui adanya gerakan pasukan Islam, ia pun memutuskan berbelok melewati rute tepi pantai, selain juga ia memutuskan untuk mengirim seorang pengendara unta untuk memberikan peringatan dan meminta agar orang-orang Mekah memobilisasi pasukan besar untuk mencegah serangan Nabi Muhammad. 

Berita yang diterima oleh Musyrik Quraisy ibarat petir yang menyambar mereka. Oleh sebab itu, pasukan Quraisy segera bergerak dan berusaha mengerahkan segala kemampuan mereka. Dari sana, terhimpunlah sekitar seribu personil. Hampir semua pemuka terlibat dalam pasukan tersebut. 

Saat tiba di lembah Zufran, pasukan Islam mendengar bahwa kafilah Abu Sufyan berhasil lolos dari kejaran, sementara pasukan Quraisy telah bersiap berperang. Di sinilah keimanan pasukan Islam diuji dan ketaatan mereka kepada Nabi Muhammad dinilai. Menghadapi hal itu,  beliau pun melakukan musyawarah dengan para sahabatnya dari golongan Muhajirin dan terkhusus dari kalangan Anshar. Keputusan bulat mereka yakni menghadapi pasukan Musyrik Quraisy.

Tempat pertempuran tersebut yaitu Badar. Pada pagi 17 Ramadhan, Nabi Muhammad mengatur pasukannya sebagaimana barisan perang. Ini merupakan siasat baru dalam peperangan yang bertentangan dengan kebiasaan orang-orang Arab. Sementara pasukan Musyrik Quraisy masih menerapkan formasi konvensional.

Peperangan diawali dengan dual satu lawan satu. Di pihak Musyrik Quraisy, majulah Utbah bin Rabiah, Walid dan Syaibah. Sementara dari pasukan Islam tampillah Hamzah, Ali dan Ubaidah bin Harits. Hasilnya, pihak Islam berhasil mengalahkan musuh mereka. Setelah itu, terjadilah pertempuran jarak dekat antara kedua pasukan. 

Dengan izin dan pertolongan Allah, perang pada akhirnya dimenangkan oleh pasukan Islam. Pasukan Musyrik Quraisy banyak menderita kerugian. Tujuh puluh orang di antara mereka terbunuh dan tujuh puluhan lagi tertawan, yang kebanyakan mereka justru terdiri dari para pemuka dan pemimpin mereka. Sementara korban dari pihak Islam berjumlah empat belas orang, yang terdiiri dari enam orang kaum Muhajirin dan delapan orang dari kaum Anshar. 

Penduduk Mekah sangat shock mendengar berita kekalahan tersebut. Hal itu menimbulkan efek buruk terhadap kondisi mereka. Bahkan mereka melarang orang-orang yang keluarganya terbunuh di Badar untuk meratapi mereka. Sementara penduduk Madinah langsung mengekspresikan kemenangan pasukan Islam dengan melantunkan takbir dan tahlil di mana-mana, sehingga bergemalah di Madinah suara takbir dan tahlil.  Kemenangan pasukan Islam di Badar merupakan kemenangan politik strategis yang pertama dan terutama bagi umat Islam. Apalagi tidak lama berselang dari kemenangan tersebut, hadirlah momen paling mengesankan yaitu Idul Fitri pertama yang dijalani umat Islam pada tahun 624 M, yang bertepatan setelah mereka memperoleh kemenangan yang gemilang dalam perang Badar. 

Spirit utama Perang Badar adalah keberhasilan kelompok yang lemah mengalahkan kelompok yang kuat dan perkasa melalui nikmat atau keputusan ilahi. Sejarah tentang Perang Badar sangat mirip dengan kisah salah seorang nabi Bani Israil, Daud, yang berhasil mengalahkan Jalut. Perang Badar menegaskan bahwa kekuatan keilahian lebih besar daripada kekuatan duniawi manapun, yang disampaikan melalui kisah kemenangan yang menakjubkan. Orang-orang beriman yang berperang demi Tuhan, terlepas dari siapa pun musuh yang melawan mereka, dapat mengalahkan orang-orang yang berperang untuk tujuan lain, baik itu demi tujuan: bangsa, ras, kepercayaan yang keliru, harta rampasan, atau penaklukan yang brutal. Perang Badar juga secara fundamental mengubah sifat identitas komunal di kalangan umat Islam. (A. Sadikin).

Sumber : Syamina.org


Sekilas Mengenal Ikhwanul Muslimin

Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Syaikh Hasan Al-Banna bersama keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi di kota Ismailliyah, Mesir pada tahun 1928. Slogan dan tujuan pergerakannya adalah  mengembalikan khilafah Islamiyah. Program dan metode  pergerakannya diringkas oleh Hasan Al-Banna dalam ucapan  dan semboya

“Allah tujuan kami, Rasul teladan kami, Al-Qur’an pedoman kami, jihad jalan kami, mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami."

Dalam perkembangannya, IM begitu cepat merambah ke hampir semua pelosok kota dan desa serta menjadi kelompok terbesar di negara tersebut dan sekitarnya. Dalam waktu singkat, IM juga menyebar di negeri Syam. Sejumlah jam’iyyah dan harakah (pergerakan) Islam bergabung dengan IM. Mereka juga mampu merekrut para kader dan tokoh sehingga organisasi ini berkembang pesat dengan basis massa mencapai puluhan ribu orang.

Dari sini, IM menyebar luas ke berbagai negeri Arab dan Islam lainnya sehingga muncul berbagai kelompok, baik dengan nama yang sama maupun memakai nama lokal. Mereka semua bergerak dari dasar yang satu dan berdiri di atas fondasi yang sama.

Seiring perjalanan waktu, IM memiliki banyak ulama, karya tulis, dan koleksi buku. Mereka bersandar pada manhaj yang spesifik, yang terus berkembang sejalan dengan waktu. Mereka juga melakukan tarbiyah (kaderisasi) dan berdakwah berdasarkan manhaj tersebut.

Seperti yang telah dibahas di awal bahwa IM adalah organisasi induk (al-jama’ah al-umm) bagi mayoritas al-harakah alushuliyyah as-siyasiyyah (gerakan fundamentalisme politik) bahkan bagi banyak kelompok jihadi di negeri-negeri Arab dan Islam. IM telah melahirkan berbagai pergerakan dengan nama lain. Berbagai organisasi kepemudaan pun mengusung pemikiran mereka dan menamakan diri dengan nama-nama lokal. Meski demikian, semua kelompok itu lahir dari jubah yang sama.  (KN)




Orang Indonesia Itu WAHABI KABEHHH...

Beberapa waktu lalu saya membuat status pada akun facebook pribadi dengan tulisan seperti dibawah ini :

Dalil bahwasanya Org indonesia ini semuanya Wahabi adalah ketika mereka di timpa musibah, mereka (kita) sepakat bicara begini :

"SABAR, KITA SERAHKAN SAJA SEMUA MASALAH KEPADA YG DI ATAS".
Tidak pernah saya dengar seperti "Kita serahkan saja masalah ini dgn yg ada dimana mana" atau "Kita serahkan Saja masalah ini dgn yg tidak di atas dan tidak pula dibawah". (emoticon ketawa)

Sontak menuai komentar yang kadang, gak jelas, dan sedikit serius, Seperti :

Edi Septriyanto Di atas, tapi bukan di atas 'Arsy (takwil dulu ah... *emotketawa*)

Abu Hamzah Ad-Dayaky Fitrohnya sebagai hamba Allah mengakui keberadaan Allah.. Namun hawa nafsunya yang membuat ia condong menyelisihi dari fitrohnya..
 
Muhammad Bilal Al Sidiq nyimak aja klu Ada yg mngatakn Allah subhaanahu wa ta'ala ada dmn mn
 
Zannoe Alfiannur "SABAR, Serahkan saja semua masalah kepada PIHAK YANG BERWAJIB". Dalil yg sering muncul ketika ad masalah d tengah jalan 
 
Kidramawan Jangiru Skakmat, pade nginyem dah. 
 
Sumirlan Trisno Karna tinggi sdh pasti di atas
 
Irda Deswanto Tawaran Informasi : Om Roy Anwar  
 
Begitulah akun facebook saya yang selalu ramai pembahasan mengenai Ilmu dan fitnah. Memang ada dua kubu yang selalu gontok gontokan di dunia maya bahkan-pun di dunia nyata mengenai keberadaan Allah itu ada dimana. Yaitu, Asy'ariyah dan Wahabi (Ahlus sunnah Wal Jama'ah). 
 
Untuk masalah ini sudah tentu Pijakan seorang muslim adalah Al-Quran dan Sunnah, yang mana banyak sekali nash dari Al-Quran menyatakan Allah Bersemayam di Arsy, begitu pula Al Hadist. 
 
Wallahu A'lam.