Dan mungkin inilah beberapa alasan orang tua tadi semacam mengikhlaskan anak anak mereka menjajakan koran dengan alasan membantu biaya hidup. tragis bukan ?, Tapi inilah kenyataan nya. serta merta hal begini merupakan suatu peluang besar untuk dimanfaatkan beberapa marketing koran. Saya tidak perlu mengajak anda untuk membayangkan jikalau adik atau anak kita menjadi seperti mereka. karena setiap orang dewasa pasti merasakan hal yang sama.
Ekploitasi Anak
Beberapa waktu lalu kita sempat di hebohkan melalui pemberitaan media masa mengenai kejadian yang menimpa Angeline si anak malang yang dinyatakan hilang kemudian ditemukan sudah meregang nyawa di samping rumah orang tua angkatnya. Sejatinya hal semacam ini tentu akan menuai banyak kecaman di hampir semua kalangan masyarakat. Sejak awal pendeklarasian HAM, berbagai bentuk peraturan yang bersifat universal telah dikeluarkan dalam rangka mendukung upaya perlindungan HAM di dunia. Jika kita berbicara mengenai perihal Pekerja anak, maka fatwa yang di keluarkan HAM ialah Hak tentang perlindungan anak. Di belahan negara manapun, terutama Indonesia, kehidupan seorang anak merupakan sorotan utama bagi masyarakat ataupun pemerintah. Namun sayang, kurang nya perhatian terhadap anak dari orang tua masih merupakan suatu hal yang klise untuk dibicarakan, terlebih bagi mereka yang kurang mampu.
Beberapa contoh yang sering saya amati sekarang ini adalah penjaja koran daerah sampit. Hampir di setiap perempetan lampu merah dan jalan lainnya mereka sangat aktif menjajakan koran. Anak – anak tersebut dengan gigihnya merayu para pengemudi mobil dan kendaraan lainnya untuk membeli koran mereka. Biasanya koran yang mereka jajakan adalah koran nomor wahid yang ada di kotim, yaitu
Saya sudah mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri bahwa menulis hal semacam ini tidak berguna, karena kita tau beberapa hal yang menyangkut urusan perut tidak mudah untuk di selesaikan, toh si anak malang ini dengan senang hati menjadi kuli kaum kapitalis intelektual. lantas siapa yang musti disalahkan ? apakah pimpinan nya ?, tidak. sedikitpun saya tidak menyalahkan para dedengkot
*** Sekian
0 komentar:
Posting Komentar